Dinkes Kota Malang Ingatkan Warga Waspadai Dampak Sound Horeg
Share

SUARAGONG.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menegaskan hingga kini belum ditemukan kasus gangguan pendengaran yang secara langsung disebabkan oleh paparan sound horeg. Meski begitu, masyarakat tetap diimbau waspada karena suara dengan volume tinggi berpotensi merusak pendengaran jika terpapar dalam jangka panjang.
Dinkes Ingatkan Warga Kota Malang untuk Waspada Dampak Sound Horeg
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, menjelaskan bahwa kerusakan pendengaran akibat kebisingan tidak muncul secara instan. “Untuk kasus gangguan pendengaran memang ada, tapi penyebab pastinya belum bisa dipastikan, apakah karena sound horeg atau faktor lain,” ujarnya, Rabu (27/8/2025).
Menurut Husnul, paparan suara dengan frekuensi tinggi biasanya berdampak setelah bertahun-tahun. Kerusakan telinga bisa dipicu oleh intensitas suara, jarak dengan sumber bunyi, serta lamanya seseorang terpapar.
“Kalau tiap hari kena paparan frekuensi melebihi batas normal selama 2–3 jam, dampaknya bisa dirasakan 5 sampai 10 tahun mendatang,” jelasnya.
Baca Juga : Aturan Sound Horeg Resmi Berlaku: Ini Batas Suara di Jawa Timur
Gejala yang Kerap Kali Muncul
Dalam jangka pendek, gejala yang sering muncul adalah telinga berdengung. Namun, jika kebiasaan terpapar suara keras terus berulang, risiko gangguan pendengaran semakin besar.
Selain kebisingan, Husnul menambahkan ada faktor lain yang bisa memengaruhi kualitas pendengaran. Misalnya infeksi telinga Otitis Media Purulenta (OMP), kebiasaan membersihkan telinga terlalu keras, peradangan, hingga faktor usia.
“Banyak kasus justru dipicu infeksi atau peradangan di telinga. Faktor usia juga berpengaruh, karena pada lansia kemampuan mendengar menurun, sehingga kami sarankan menggunakan alat bantu dengar,” tambahnya.
Baca Juga : Pemkab Malang Rampungkan Pembahasan Aturan Sound Horeg
Dinkes pun mengingatkan warga agar lebih bijak dalam menikmati hiburan dengan sound system. “Hiburan boleh, tapi tetap jaga kesehatan telinga. Kalau tidak, dampaknya baru terasa di kemudian hari,” tutup Husnul. (fat/aye)