SUARAGONG.COM – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur terus memperkuat peran statistisi dalam pengelolaan statistik sektoral sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas data yang mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat dan terarah.
Kegiatan yang berlangsung di Kantor Diskominfo Jatim pada Selasa (12/11/2024) ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kominfo Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin. Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah praktisi statistik dari berbagai sektor terkait yang turut berdiskusi tentang pengembangan statistik yang lebih terintegrasi.
Dalam sambutannya, Sherlita mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian Jawa Timur yang berhasil menempati peringkat ke-4 secara nasional dalam Indeks Pembangunan Statistik (IPS) 2024 dengan skor 3,08. Pencapaian ini, menurutnya, merupakan hasil dari dedikasi dan kompetensi para statistisi yang telah bekerja keras dalam mengolah dan menganalisis data dengan akurat dan profesional.
“Pencapaian ini menunjukkan bahwa kita berada di jalur yang tepat. Ke depan, kita semakin percaya diri dalam mewujudkan Satu Data Jawa Timur yang lebih terintegrasi dan berkualitas,” ujar Sherlita.
Sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat statistik sektoral, Diskominfo Jatim berencana meningkatkan kolaborasi antara statistisi di berbagai sektor. Inisiatif ini bertujuan untuk menghasilkan data yang lebih valid, akurat, dan terintegrasi, yang pada gilirannya akan mendukung perencanaan pembangunan daerah yang lebih efektif dan efisien.
Diskominfo Jatim meyakini bahwa data yang valid dan terukur dengan baik akan menjadi dasar penting dalam pengambilan keputusan yang berbasis bukti, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
Baca juga : Gen Z, Saatnya Berperan dalam Literasi Digital Bersama Diskominfo Jatim
Diskominfo Tekankan Pentingnya Pengembangan Kapasitas Statistisi
Sherlita Ratna Dewi Agustin, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur, menekankan pentingnya pengembangan kapasitas teknis bagi para statistisi. Menurutnya, penguasaan perangkat lunak analisis data seperti SPSS dan R, serta pemahaman terhadap teknologi big data dan cloud computing menjadi sangat penting, mengingat volume dan kompleksitas data yang semakin berkembang.
“Statistisi harus terus memperkuat dan mengoptimalkan penyelenggaraan statistik sektoral. Kami yakin dengan bertambahnya jumlah statistisi yang kompeten, kualitas statistik sektoral di Jawa Timur akan semakin baik,” ujar Sherlita.
Salah satu langkah konkret yang diambil untuk mencapai tujuan ini adalah melalui penyelenggaraan Forum Statistisi yang rutin dilaksanakan oleh Diskominfo Jatim. Forum ini menjadi ajang bagi para statistisi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi tantangan pengolahan data lintas sektor.
Sherlita juga mengungkapkan pentingnya pengembangan kompetensi di bidang analisis data, khususnya dalam menerapkan teknik analisis lanjutan seperti machine learning dan analisis prediktif. Teknik-teknik ini sangat relevan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh sektor-sektor kritis seperti kesehatan, lingkungan, dan teknologi.
Selain keterampilan teknis, kemampuan komunikasi statistik juga menjadi fokus utama. Diskominfo Jatim mendorong para statistisi untuk tidak hanya menguasai pengolahan data, tetapi juga untuk dapat menyampaikan hasil analisis secara jelas dan mudah dipahami oleh berbagai pemangku kepentingan.
“Statistisi yang mampu menyajikan data dengan visualisasi yang baik akan sangat membantu pemangku kepentingan dalam memahami data dengan cepat dan tepat,” tambah Sherlita.
Baca juga : Jelang Pemilu, Diskominfo Kota Batu Siap Redam Berita Hoax
Tak kalah pentingnya, Sherlita juga mengingatkan para statistisi untuk selalu memperhatikan etika dan keamanan data. Pemahaman mengenai privasi dan perlindungan data sensitif harus menjadi prioritas utama dalam menjaga integritas informasi dan kepercayaan publik.
Dengan berbagai langkah pengembangan kapasitas ini, Diskominfo Jatim berharap dapat memperkuat peran statistisi di Jawa Timur. Melalui peningkatan kualitas data, diharapkan dapat mendukung kebijakan dan perencanaan pembangunan yang lebih baik di masa depan. (acs)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news