Type to search

Malang Pemerintahan

Dispangtan Minta Warga Waspada Beredar Beras Oplosan di Kota Malang

Share
Dispangtan Kota Malang mengungkap dugaan peredaran beras oplosan di sejumlah pasar tradisional dan toko ritel modern Kota Malang

SUARAGONG.COM – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang mengungkap adanya dugaan peredaran beras oplosan di sejumlah pasar tradisional dan toko ritel modern. Hal ini menjadi perhatian serius dan imbauan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih beras yang dikonsumsi. 

Diduga Beredar Beras Oplosan di Kota Malang, Dispangtan Minta Warga Waspada

Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, menyatakan bahwa pihaknya menemukan temuan tersebut setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa lokasi. Beras-beras dengan merek premium diketahui telah dicampur dengan beras berkualitas rendah, diduga kuat untuk mendapatkan keuntungan secara ilegal.

“Sidak kami lakukan di beberapa lokasi strategis seperti Pasar Dinoyo untuk kategori pasar tradisional, serta ritel modern di wilayah Bumiayu, Buring, Polehan, Kedungkandang, Sawojajar, dan Mojolangu,” ujar Slamet.

Baca Juga :Dugaan Beras Premium Oplosan Dijual di Pasar Kepanjen

Temukan Dugaan Beras Oplosan di Kota Malang

Dari hasil sidak tersebut, Dispangtan menemukan dugaan beras oplosan dengan berbagai merek seperti Sania, Fortune, Sentra Ramos, dan Raja Platinum. Temuan ini mayoritas berada di kios pasar tradisional.

“Di Pasar Dinoyo, kami temukan beras oplosan bermerek Sania dan Fortune. Meski hanya ditampilkan di display, hal ini tetap kami pantau serius,” terangnya.

Slamet juga mengungkapkan, beras oplosan yang ditemukan umumnya dikemas dalam ukuran 10 hingga 25 kilogram di pasar tradisional, dan bahkan lebih dari 30 kilogram di toko modern. Yang mengkhawatirkan, beberapa beras juga ditemukan mengandung bahan kimia berbahaya seperti pemutih, pewarna, bahkan plastik sintetis.

Bahan-bahan tersebut disinyalir digunakan untuk menyamarkan kualitas asli beras yang rendah, agar tampak lebih putih dan menarik. Namun praktik ini sangat berisiko terhadap kesehatan konsumen. 

Baca Juga :Skandal Dugaan Beras Oplosan, Merek-Merek Besar Ikut Terseret

Kenali Ciri Beras Oplosan

Dispangtan menyebutkan beberapa ciri-ciri beras oplosan yang bisa dikenali masyarakat:

  • Warna tidak seragam
  • Ukuran butiran berbeda-beda
  • Nasi menjadi lembek saat dimasak
  • Aroma tidak alami

Slamet menghimbau masyarakat untuk lebih cermat dan kritis dalam memilih beras yang dikonsumsi sehari-hari. Keamanan pangan, menurutnya, dimulai dari rumah tangga itu sendiri.

“Masyarakat bisa mulai dengan membeli beras berlabel SNI, memperhatikan tampilan dan aroma alami beras, serta sesekali mengganti karbohidrat dengan sumber lain seperti umbi-umbian,” jelasnya.

Dispangtan Kota Malang akan terus memantau dan melakukan langkah preventif agar praktik curang seperti ini tidak membahayakan masyarakat. (Aye)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *