Disperindag Kabupaten Malang Gelar Pelatihan Giling Rokok
Share

SUARAGONG.COM – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang mengadakan pelatihan keterampilan giling rokok jenis sigaret kretek tangan (SKT). Kegiatan ini berlangsung di Grand Miami Hotel, Kepanjen, mulai 8 hingga 12 September 2025, dengan dukungan pendanaan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Disperindag Kabupaten Malang Gelar Pelatihan Giling Rokok, Dorong SDM Terserap di Industri Kretek
Pelatihan tersebut digelar sebagai langkah strategis dalam menjawab pertumbuhan industri rokok di Kabupaten Malang yang terus meningkat. Perkembangan ini tidak hanya memerlukan regulasi yang matang, tetapi juga menuntut ketersediaan tenaga kerja terampil.

Disperindag Kabupaten Malang mengadakan pelatihan keterampilan giling rokok jenis sigaret kretek tangan (SKT). (Aye)
Fuad Fauzi, perwakilan Disperindag Kabupaten Malang, menjelaskan pelatihan ini penting agar masyarakat memiliki keterampilan yang bisa langsung terserap ke dalam dunia kerja.
“Dimanfaatkan selama 5 hari ini, diserap apa-apa yang bisa dipelajari dalam 5 hari ini,” ujar Fuad Fauzi saat membuka kegiatan, Senin (8/9).
Baca Juga : DPKPCK Kabupaten Malang Imbau Warga Tak Tergiur Kavling Ilegal
Dorong Lapangan Kerja Baru
Fuad menyebutkan, pelatihan giling rokok SKT diharapkan mampu membuka peluang kerja baru, terutama bagi masyarakat Kabupaten Malang. Dengan 140 pabrik rokok resmi yang beroperasi, kebutuhan tenaga kerja terampil sangat tinggi.
“Industri ini tengah tumbuh subur, harapannya bisa mensejahterakan masyarakat. Dengan adanya pelatihan ini, masyarakat bukan hanya siap bekerja, tapi juga berdaya saing,” lanjut Fuad.
Selain meningkatkan kesempatan kerja, pelatihan ini juga diharapkan berdampak pada peningkatan pendapatan per kapita masyarakat Kabupaten Malang.
Kebutuhan Tembakau Masih dari Luar Daerah
Fuad menambahkan, meski industri rokok di Kabupaten Malang tumbuh pesat, kebutuhan bahan baku tembakau masih banyak dipasok dari luar daerah. Kondisi ini sekaligus menjadi tantangan agar ke depan daerah mampu mengembangkan rantai pasok secara mandiri.
50 Peserta Antusias
Tercatat sebanyak 50 peserta mengikuti pelatihan hari pertama. Mereka merupakan perwakilan masyarakat yang siap dibina untuk menjadi tenaga kerja di industri rokok. Selama lima hari ke depan, para peserta akan mendapatkan keterampilan teknis sekaligus wawasan industri.
Pasar Tumpang Masih Normal
Selain pelatihan, Disperindag Kabupaten Malang juga memberikan penjelasan terkait polemik Pasar Tumpang yang sempat menjadi sorotan publik. Fuad memastikan bahwa aktivitas perdagangan masih berjalan normal, meski perencanaan revitalisasi pasar sedang dalam tahap inisiasi.
“Pasar Tumpang masih aman, aktivitasnya normal. Tahun ini perencanaan akan segera didetailkan,” jelas Fuad.
Kegiatan pelatihan ini menjadi salah satu upaya pemerintah daerah untuk terus meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya di sektor padat karya seperti industri rokok kretek tangan. Dengan SDM yang lebih terlatih, Kabupaten Malang diharapkan semakin berdaya saing sekaligus mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi lokal. (Aye/sg)