Type to search

Peristiwa Probolinggo

DKUPP Dorong UMKM Perempuan Lewat Pelatihan Kerajinan Rajut

Share
Pelatihan kerajinan rajut DKUPP Probolinggo di Lumbang tingkatkan keterampilan dan daya saing 50 pelaku UMKM perempuan

SUARAGONG.COM – Pemerintah Kabupaten Probolinggo kembali menunjukkan komitmennya dalam menguatkan ekonomi perempuan lewat sebuah pelatihan kerajinan rajut yang digelar di ruang pertemuan Kampung Duren, Kecamatan Lumbang, Kamis (20/11/2025). Tidak main-main, total 50 pelaku UMKM perempuan hadir untuk menambah keterampilan sekaligus memperluas jejaring usaha mereka.

DKUPP Probolinggo Perkuat UMKM Perempuan Lewat Pelatihan Kerajinan Rajut di Lumbang

Pelatihan ini diprakarsai Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo. Meski bertema rajut—yang biasanya identik dengan aktivitas santai, soundtrack kopi panas, dan suasana adem—kegiatan ini justru berlangsung penuh semangat.

Peserta mendapat materi langsung dari dua praktisi:

  • Shofy Shofiyah, pengusaha UMKM “Ga Mbentel”
  • Tanzilatul, dari Strive Indonesia

Mereka mengajarkan mulai dari teknik dasar hingga skill level-up seperti pengembangan desain dan trik pemasaran biar produk rajut tidak cuma estetik, tapi juga laris manis.

“Suasananya interaktif banget, jadi selain belajar teknik, para peserta juga bisa saling share pengalaman usaha. Ini penting buat memperkuat jaringan sesama pelaku UMKM,” jelas tim penyelenggara.

Baca Juga : DKUPP Probolinggo Dorong UMKM Lewat Pelatihan Olahan Ikan GMP

Perempuan UMKM: Fondasi Ekonomi yang Harus Kuat

Perempuan pelaku UMKM punya peran besar dalam ekonomi daerah. Karena itu, penguatan kapasitas seperti ini menjadi salah satu strategi DKUPP dalam meningkatkan kualitas sekaligus daya saing UMKM lokal.

Kepala DKUPP Sugeng Wiyanto, melalui Linda Pratiwi selaku JF Pengawas Koperasi Ahli Muda, menegaskan bahwa pelatihan ini lebih dari sekadar belajar bikin tas atau dompet rajut.

“Pelatihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah produk lokal, mendorong inovasi, menumbuhkan kemandirian usaha, hingga meningkatkan daya saing UMKM di pasar yang lebih luas,” ujar Linda.

Visi Besar: Membangun Ekosistem UMKM yang Kuat

Lebih lanjut, Linda menjelaskan bahwa pelatihan seperti ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk membentuk ekosistem UMKM Probolinggo yang tangguh dan siap naik kelas.

Mulai dari teknik produksi, kreativitas desain, sampai adaptasi kebutuhan pasar modern—all in one training.

“Kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga pendamping itu penting. Kalau ekosistemnya kuat, UMKM bisa tumbuh lebih mandiri,” tegasnya.

Harapan: Muncul UKM Baru yang Siap Gaspol

DKUPP juga berharap pelatihan ini melahirkan pengusaha baru yang siap memasuki pasar, baik lokal maupun regional.

“Melalui kegiatan ini diharapkan akan muncul UKM-UKM baru yang siap berjuang mendorong tumbuhnya usaha mikro di Kabupaten Probolinggo. Kami siap mendukung dari sisi pembinaan maupun fasilitasi lainnya,” lanjut Linda.

Dukungan yang dimaksud meliputi pendampingan teknis, konsultasi usaha, hingga promosi produk. Pokoknya paket lengkap untuk UMKM perempuan supaya makin pede melangkah. (DUh/Aye)