Dokter Jelaskan Efek Langsung Makan Nasi Saat Berbuka
Share

SUARAGONG.COM – Berbuka puasa adalah momen yang paling dinanti setelah seharian menahan lapar dan haus. Namun, menurut spesialis gizi klinik dr. Davie Muhammad, banyak orang melakukan kesalahan dalam memilih makanan berbuka. Salah satu kebiasaan yang kurang baik ketika berbuka adalah langsung makan nasi. Mengapa begitu?
Dokter Gizi: Langsung Makan Nasi Saat Berbuka Puasa Bisa Sebabkan Lonjakan Gula Darah
Dr. Davie menjelaskan bahwa langsung makan nasi saat berbuka bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis. Hal ini terjadi karena setelah seharian berpuasa, kadar gula darah dalam tubuh cenderung rendah. Ketika tubuh tiba-tiba menerima asupan karbohidrat dalam jumlah besar, gula darah akan naik cepat tetapi juga turun dengan cepat, menyebabkan efek seperti:
- Mudah mengantuk
- Tubuh lemas
- Cepat lapar kembali
“Lonjakan gula darah akan berakibat mudah ngantuk dan cepat lapar kembali. Karena itu, upayakan memilih takjil seperti buah potong tinggi air atau kurma,” ujar dr. Davie.
Baca juga : Teh Hangat atau Dingin: Mana yang Lebih Sehat Saat Berbuka Puasa?
Makanan yang Disarankan Saat Berbuka
Untuk menghindari lonjakan gula darah, dr. Davie merekomendasikan berbuka dengan makanan ringan dan sehat, seperti:
- Buah potong dengan kandungan air tinggi
- Kurma (3-4 butir)
- Air putih atau minuman sehat lainnya
Selain itu, makanan yang tinggi gula dan tepung juga sebaiknya dihindari sebagai menu takjil karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak stabil.
Baca Juga : Apa Saja Makanan dan Minuman Sehat untuk Berbuka dan Sahur?
Kapan Waktu Terbaik Makan Nasi?
Menurut dr. Davie, waktu terbaik untuk mengonsumsi makanan berat adalah setelah jeda salat Magrib atau sebelum salat Isya. Hal ini memberi waktu bagi tubuh untuk beradaptasi setelah seharian berpuasa.
“Jeda salat Magrib barulah makan, sebelum Isya dengan komposisi lengkap dan seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, dan serat,” jelasnya.
Dengan pola berbuka yang lebih sehat, tubuh bisa tetap bugar dan tidak mengalami efek negatif akibat lonjakan gula darah.
Dr. Davie menjelaskan bahwa langsung makan nasi saat berbuka bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis. Hal ini terjadi karena setelah seharian berpuasa, kadar gula darah dalam tubuh cenderung rendah. Ketika tubuh tiba-tiba menerima asupan karbohidrat dalam jumlah besar, gula darah akan naik cepat tetapi juga turun dengan cepat, menyebabkan efek seperti:
- Mudah mengantuk
- Tubuh lemas
- Cepat lapar kembali
“Lonjakan gula darah akan berakibat mudah ngantuk dan cepat lapar kembali. Karena itu, upayakan memilih takjil seperti buah potong tinggi air atau kurma,” ujar dr. Davie.
Baca Juga : Fakta Menarik Kurma: Buah Favorit Saat Berbuka dan Sahur
Makanan yang Disarankan Saat Berbuka
Untuk menghindari lonjakan gula darah, dr. Davie merekomendasikan berbuka dengan makanan ringan dan sehat, seperti:
- Buah potong dengan kandungan air tinggi
- Kurma (3-4 butir)
- Air putih atau minuman sehat lainnya
Selain itu, makanan yang tinggi gula dan tepung juga sebaiknya dihindari sebagai menu takjil karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak stabil.
Kapan Waktu Terbaik Makan Nasi?
Menurut dr. Davie, waktu terbaik untuk mengonsumsi makanan berat adalah setelah jeda salat Magrib atau sebelum salat Isya. Hal ini memberi waktu bagi tubuh untuk beradaptasi setelah seharian berpuasa.
“Jeda salat Magrib barulah makan, sebelum Isya dengan komposisi lengkap dan seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, dan serat,” jelasnya.
Dengan pola berbuka yang lebih sehat, tubuh bisa tetap bugar dan tidak mengalami efek negatif akibat lonjakan gula darah. (aye)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News