Dua Rekor MURI Jadi Kado Istimewa HUT ke-80 Provinsi Jawa Timur
Share

SUARAGONG.COM – Dua penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menjadi kado istimewa bagi masyarakat Jawa Timur dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Provinsi Jawa Timur, Minggu (12/10/2025). Kedua rekor tersebut bukan sekadar penghargaan, melainkan simbol semangat kolaborasi, kreativitas, dan filosofi kerja JATIM BISA (Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif) yang selama ini digaungkan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
2 Rekor MURI di HUT ke-80 Provinsi Jawa Timur
Rekor pertama diraih melalui Paduan Suara Massal Siswa-Siswi SMA/SMK se-Jatim bertema “Berkumandang Mars Jawa Timur, Menyatukan Semangat Generasi Emas.” Acara megah ini digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, dan disiarkan secara serentak melalui Zoom Meeting yang diikuti 1.300 siswa secara langsung serta 53.933 siswa dari 772 sekolah di berbagai daerah secara daring.
Peserta yang tampil di Grahadi merupakan para juara 1 lomba paduan suara tingkat kabupaten/kota se-Jawa Timur. Mereka membawakan harmoni kebersamaan yang menjadi simbol semangat persatuan generasi muda Jawa Timur.
Rekor kedua diberikan kepada Pemprov Jatim atas penyelenggaraan Pagelaran Orkestra Simfoni oleh Murid SMA/SMK Terbanyak bertajuk “Jawa Timur Bersimfoni.”
>Penampilan kolaboratif ini melibatkan 230 pelajar dari Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik yang memainkan 167 alat musik dari berbagai instrumen, mulai gesek, tiup, perkusi hingga petik, dalam irama bertema “Generasi Emas Jawa Timur.”
Penghargaan diserahkan langsung oleh Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri, kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak dalam upacara peringatan di Gedung Negara Grahadi.
Baca Juga :Evaluasi Pembangunan Jawa Timur di Usia ke-80
2 Rekor MURI di HUT ke-80 Provinsi Jawa Timur
Jawa Timur Menuju Indonesia Emas 2045
Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa capaian tersebut. Hal ini juga menjadi penegasan atas kuatnya fondasi budaya dan kreativitas generasi muda Jawa Timur menuju Indonesia Emas 2045.
“Anak-anakku SMA/SMK se-Jatim hari ini tidak hanya bernyanyi dan memainkan alat musik, tapi menulis sejarah. Generasi emas bukan sekadar cita-cita, mereka sudah hadir dan berkarya di hadapan kita,” ujar Khofifah.
Menurutnya, pagelaran Jawa Timur Bersimfoni mencerminkan filosofi JATIM BISA—bahwa nada, irama, dan harmoni dapat menjadi bahasa universal dalam membangun semangat kebersamaan.
“Denting, tiupan, petikan, dan gemuruh yang berpadu ini adalah simbol sinergi. Dari ruang-ruang kelas, mereka mempersembahkan harmoni untuk negeri,” lanjutnya.
Khofifah menegaskan bahwa pendidikan di Jawa Timur bukan sekadar akademik. Melainkan juga pembentukan karakter, kreativitas, dan cinta budaya.
“Jawa Timur Bersimfoni bukan sekadar pagelaran, tapi cerminan semangat Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh. Dari Bumi Majapahit untuk Nusantara,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menambahkan bahwa pemecahan dua rekor MURI ini merupakan persembahan terbaik para pelajar untuk HUT ke-80 Provinsi Jawa Timur.
“Ini bukti bahwa pendidikan di Jatim tidak hanya fokus pada akademik. Tetapi juga menumbuhkan kreativitas dan kolaborasi antar generasi muda,” ujarnya.
Sementara itu, Founder MURI, Jaya Suprana, memberikan apresiasi tinggi kepada Pemprov Jatim. Yang Mana dinilainya berhasil menghadirkan momentum bersejarah melalui harmoni ribuan pelajar.
“Paduan suara hybrid dan pagelaran orkestra simfoni oleh pelajar SMA/SMK se-Jatim resmi kami tetapkan sebagai Rekor Dunia,” tegasnya.
“Selamat Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur. Semoga terwujud masyarakat yang adil, sejahtera, dan berakhlak mulia. Merdeka!” pungkasnya. (Wahyu/Aye)