Dugaan Korupsi Laptop, Jaksa Periksa Nadiem Makarim Hari Ini
Share
SUARAGONG.COM – Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) 2019-2024, Nadiem Makarim, dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook senilai Rp9,9 triliun pada periode 2019–2022.
Jaksa Periksa Nadiem Makarim Hari Ini Terkait Dugaan Korupsi Laptop
Pemeriksaan dijadwalkan berlangsung hari ini, Senin (23/6/2025) pukul 09.00 WIB oleh tim penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) di Kejaksaan Agung.
“Penyidik sudah melakukan penjadwalan dan pemanggilan terhadap Saudara Nadiem Makarim,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, akhir pekan lalu.
Baca Juga : Jaksa Agung, Korupsi Pertamina Bisa Dikenakan Hukuman Mati
Keterangan Nadiem Dinilai Penting
Menurut Harli, keterlibatan Nadiem sebagai pimpinan tertinggi di Kemendikbudristek pada masa pengadaan proyek tersebut dinilai sangat penting untuk mengungkap konstruksi hukum dan potensi kerugian negara dari proyek yang dinilai gagal dan tidak tepat sasaran itu.
“Akan dipertanyakan prosesnya, pengetahuannya, dan apakah ada peran yang bersangkutan dalam pelaksanaan proyek tersebut,” kata Harli.
Dalam kasus ini, Kejagung telah mengajukan permintaan cegah dan tangkal terhadap tiga nama yang terlibat. Yakni dua mantan staf khusus Mendikbudristek Jurist Tan dan Fiona Handayani, serta seorang konsultan bernama Ibrahim Arief.
Fiona dan Ibrahim sudah menjalani pemeriksaan, namun Jurist Tan belum hadir meskipun telah dipanggil beberapa kali. Harli menyebut Jurist Tan sempat berada di luar negeri dan saat ini meminta agar pemeriksaan dilakukan secara daring.
Baca Juga :Mengintip Korupsi Chromebook Rp9,9 Triliun di Kemendikbudristek
Hotman Paris: Nadiem Akan Hadir
Kuasa hukum Nadiem, Hotman Paris Hutapea, membenarkan bahwa kliennya akan hadir dalam pemeriksaan hari ini.
“Akan hadir Senin di Kejagung,” ucap Hotman singkat, tanpa merinci materi yang akan dibawa Nadiem dalam pemeriksaan.
Publik kini menanti keterangan resmi dari Kejaksaan Agung pasca pemeriksaan. Termasuk apakah akan muncul nama-nama baru yang terlibat dalam pengadaan laptop senilai triliunan tersebut. (Aye/sg)
