SUARAGONG.COM – Djakarta Warehouse Project 2024 atau DWP 24 siap mengguncang Jakarta International Expo, Kemayoran, pada 13-15 Desember 2024. Setelah edisi sebelumnya di Bali, festival musik elektronik terbesar di Asia Tenggara ini kembali ke “kandang” dengan sederet inovasi baru yang memukau.
DWP24 menghadirkan 61 penampil papan atas selama tiga hari, termasuk nama besar seperti W&W, ZEDD, Anyma, Steve Aoki, Armin Van Buuren, Dipha Barus, dan Wisnu Santika. Selain itu, festival ini memperkenalkan panggung 360° dengan pengalaman imersif, Garuda Land II sebagai panggung ikonik yang diperbarui, serta konsep ALTITUDE STAGE, STMPD RCRDS STAGE TAKEOVER, dan THE DARKER SIDE.
Sentuhan Budaya Lokal
Menyambut edisi ke-16, DWP24 mengangkat budaya lokal melalui pertunjukan tari tradisional sebagai pembuka di tiap harinya. Tari Nandak Ganjen dari Betawi, Tari Nartakha Abinaya dari Kalimantan, dan Tari Kembang Pregina khas Bali akan memeriahkan panggung dengan nuansa khas Indonesia.
“Sebagai festival elektronik kebanggaan Indonesia, kami ingin merayakan musik sekaligus budaya lokal,” ujar Argi Wibawa, Brand Manager Ismaya Live, dalam konferensi pers pada Kamis (5/12).
DWP24 juga menghadirkan Good Times City, hasil kolaborasi dengan Heineken yang mengedepankan konsep eco-friendly. Instalasi ini memanfaatkan 70% bahan daur ulang seperti poster, palet kayu, dan botol bekas Heineken Brewery. Bersama komunitas seniman lokal GudRnD, instalasi ini menggabungkan seni dan keberlanjutan dengan menyajikan area ramah lingkungan yang estetis.
Jessica Setiawan, Marketing Director Multi Bintang Indonesia, menegaskan bahwa aktivitas di Good Times City dirancang untuk menciptakan momen selebrasi yang unik dan bermakna bagi pengunjung.
Baca juga : Grup Musik Metal Berhijab “Voice of Baceprot”
Langkah Menuju Keberlanjutan
DWP sebagai festival besar juga mulai menerapkan inisiatif keberlanjutan. “Sustainability adalah isu yang telah kami pelajari sejak 2017. Meski masih dalam tahap awal, kami berkomitmen untuk terus meminimalkan dampak lingkungan di setiap penyelenggaraan festival,” jelas Sarah Deshita, Brand Consultant Ismaya Live.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen DWP untuk tidak hanya menjadi festival musik terbesar, tetapi juga sebagai penggerak perubahan positif bagi lingkungan.
Dengan kombinasi antara pengalaman musik kelas dunia, budaya lokal, dan keberlanjutan, DWP24 dipastikan menjadi perhelatan tak terlupakan bagi para penggemar musik elektronik. Selamat datang kembali di Jakarta, DWP! (acs)