Suaragong.com – eFishery, perusahaan startup yang fokus pada sektor akuakultur, saat ini sedang menghadapi sorotan terkait dugaan fraud yang terjadi di internal perusahaan. Berdiri sejak 2013, eFishery yang dikenal sebagai startup aqua-tech pertama di Asia, sebelumnya mencopot CEO Gibran Huzaifah dan CPO Chrisna Aditya dari jabatannya atas dugaan penyalahgunaan finansial. Keputusan ini diambil dalam rangka investigasi lebih lanjut terkait masalah internal yang muncul.
eFishery yang sempat mencapai status unicorn dengan pendanaan Seri D senilai 108 juta dolar AS pada 2023. Perusahaan ini dikenal dengan produk inovatif seperti eFeeder, alat pemberi pakan otomatis. Serta aplikasi eFisheryKu dan eFarm untuk meningkatkan produktivitas budidaya ikan dan udang. Perusahaan ini tercatat memberikan kontribusi besar terhadap sektor akuakultur di Indonesia. Riset yang menyebutkan eFishery berkontribusi sebesar Rp3,4 triliun terhadap PDB sektor akuakultur Indonesia pada 2022.
Namun, kasus fraud ini berdampak pada citra perusahaan dan kemungkinan gangguan operasional. Tak hanya internal, dampaknya juga terasa bagi pembudidaya ikan dan udang yang menggantungkan bisnisnya pada teknologi eFishery. Banyak pihak khawatir kasus ini akan memengaruhi sektor perikanan nasional, mengingat peran eFishery yang vital dalam meningkatkan pendapatan petani dan pembudidaya.
Baca Juga : Perusahaan Raksasa yang Bangkrut di Indonesia: Faktor Penyebab dan Dampaknya
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News