Elon Musk Kehilangan Rp2.400 Triliun: Kenapa Miliarder Merugi?
Share

SUARAGONG.COM – Kekayaan Elon Musk, orang terkaya di dunia, anjlok tajam hingga $148 miliar (sekitar Rp2.400 triliun) sejak 17 Januari 2025, menurut data dari Bloomberg Billionaires Index. Elon Musk, yang kekayaannya sempat menyentuh puncaknya di angka $486 miliar pada Desember 2024, bahkan kehilangan $29 miliar hanya dalam sehari, tepatnya pada Senin lalu.
Dompet Elon Musk Kehilangan $148 miliar
Anjloknya kekayaan Musk terutama disebabkan oleh turunnya saham Tesla, kekhawatiran investor, serta penurunan penjualan di sejumlah pasar penting. Namun, Musk bukan satu-satunya yang sedang ‘bocor dompetnya’. Sejumlah miliarder lain juga mengalami nasib serupa, seperti bos Amazon Jeff Bezos, mantan presiden Alphabet Sergey Brin, CEO Meta Mark Zuckerberg, dan CEO LVMH Bernard Arnault.
Baca Juga : Elon Musk Gelontorkan Rp 3T untuk Donald Trump: Diberi Karpet Merah
Secara total, para miliarder top dunia ini telah kehilangan sekitar $209 miliar sejak Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS. Lalu, apa yang menyebabkan kekayaan mereka menurun drastis?
Elon Musk
Penurunan kekayaan Musk berkaitan erat dengan posisinya sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan AS (DOGE) serta pandangan politiknya yang kontroversial. Penjualan Tesla di Jerman turun lebih dari 70 persen, sementara pengiriman dari China anjlok 49 persen — terendah sejak Juli 2022. Kenaikan harga saham Tesla pasca pemilu pun kini sudah lenyap, seiring makin melemahnya kepercayaan investor.
Jeff Bezos
Kekayaan Jeff Bezos ikut tergerus $29 miliar karena saham Amazon turun 14 persen usai pelantikan Trump. Meski Bezos menyumbang $1 juta ke dana pelantikan presiden, kebijakan baru pemerintahan Trump dan ketidakpastian pasar turut menekan valuasi kekayaannya.
Mark Zuckerberg
Saham Meta sempat menguat di awal 2025, tapi kini semua keuntungan tersebut menguap. Akibatnya, kekayaan Zuckerberg menyusut lebih dari $5 miliar.
Bernard Arnault
Bos LVMH, Bernard Arnault, juga mengalami hal serupa. Ia kehilangan sekitar $5 miliar setelah kepercayaan investor pada industri barang mewah Eropa goyah, terutama karena kekhawatiran akan tarif tinggi dari AS terhadap produk-produk mewah Eropa.
Sergey Brin
Mantan presiden Alphabet dan salah satu pendiri Google, Sergey Brin, menjadi salah satu yang paling terpukul dengan kerugian sebesar $22 miliar. Perusahaannya sedang menghadapi tekanan dari Departemen Kehakiman AS terkait dugaan pelanggaran antitrust, ditambah lagi saham Alphabet merosot setelah hasil pendapatan kuartalan meleset dari ekspektasi. (aye)
Baca Juga Artikel Berita Lain Dari Suaragong di Google News