Evaluasi Program Makan Bergizi Perlu Dilakukan

SUARAGONG.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang pemerintah ternyata lagi jadi omongan banyak orang. Soalnya, sempet muncul kasus keracunan massal di beberapa daerah gara-gara makanan dari program ini. Gak heran kalau akhirnya banyak pihak mendorong adanya evaluasi program makan bergizi biar tujuannya tetap nyampe tanpa bikin masalah baru.

Menurut Tia Subekti, dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Brawijaya, pemerintah kudu serius banget buat ngelakuin evaluasi program makan bergizi. Dari awal, program ini memang disambut pro-kontra. Ada yang bilang idenya bagus karena bisa bantu perbaiki gizi masyarakat, nurunin angka kematian, sampai ningkatin kesejahteraan. Tapi ya gitu, kalau di lapangan masih berantakan, tujuannya bisa jadi cuma teori doang.

Efektivitas dan Efisiensi Program MBG

Tia ngejelasin kalau mau nilai program MBG, ada beberapa hal yang harus dicek. Pertama, efektif gak sih? Alias bener-bener nyampe ke target yang diinginkan. Kedua, efisien gak? Dana segede gaban yang keluar harusnya sebanding sama hasilnya. Ketiga, tepat sasaran gak? Karena dampak jangka panjangnya sampai sekarang masih agak buram.

Nah, yang bikin program ini makin ribet adalah soal distribusi. Di beberapa daerah, yang ngurusin ternyata belum tentu paham standar keamanan makanan. Alhasil, bukannya bikin sehat, malah rawan bikin masalah kayak keterlambatan atau bahkan makanan gak layak konsumsi.

Baca juga: Kapan Program Makan Bergizi Gratis Sampai ke SLB?

Solusi Pengawasan Program Makan Bergizi

Walau banyak kritik, Tia bilang program ini jangan langsung dihentikan. Alasannya simple pemerintah udah keluarin dana gede, bikin badan khusus, dan rekrut banyak orang buat ngejalanin. Kalau tiba-tiba distop, ya rugi banget.

Solusinya? Harus ada pengawasan ketat plus transparansi. Jadi distribusi makanan bisa merata, kualitasnya sama di tiap daerah, dan masyarakat juga nggak was-was lagi.

Intinya, evaluasi program makan bergizi itu wajib. Tujuan mulianya tetap bisa jalan, tapi eksekusinya harus bener-bener rapi biar nggak ada drama lagi ke depannya. (dny)