1. Keseimbangan Hidup dan Kerja yang Buruk
Salah satu alasan terbesar orang resign adalah karena kesulitan dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Banyak dari kita terjebak dalam rutinitas kantor yang menuntut banyak waktu dan energi, sehingga mengabaikan kesehatan mental atau bahkan hubungan pribadi. Misalnya, saat bekerja di perusahaan yang selalu memberikan beban kerja berlebihan atau jam kerja yang tidak fleksibel, seseorang bisa merasa terjebak dan akhirnya memutuskan untuk berhenti.
Saya ingat saat bekerja di sebuah perusahaan dulu, di mana saya sering harus lembur sampai malam bahkan di akhir pekan. Awalnya saya berpikir itu biasa, tapi lama-lama saya merasa tubuh dan pikiran saya mulai terpengaruh. Menjadi stres dan mudah marah, saya mulai merasa bahwa pekerjaan ini tidak sebanding dengan harga yang harus saya bayar. Ketika akhirnya saya resign, itu adalah keputusan yang sangat melegakan.
Kalau kamu merasa pekerjaan mulai mengganggu kehidupan pribadi, coba berbicara dengan atasanmu tentang beban kerja atau fleksibilitas waktu. Jangan sampai pekerjaan merusak kesehatanmu.
2. Kurangnya Penghargaan dan Pengakuan
Salah satu faktor yang membuat orang merasa tidak dihargai adalah kurangnya pengakuan atas usaha mereka. Setiap orang ingin merasa bahwa kerja keras mereka dihargai, tetapi sayangnya, beberapa perusahaan atau manajer tidak memberikan penghargaan yang cukup kepada karyawan. Tidak ada feedback positif atau pujian atas pencapaian kecil, apalagi yang besar, bisa membuat seseorang merasa seperti mesin yang hanya digunakan untuk memenuhi target tanpa ada apresiasi.
Saya pernah bekerja di tempat yang sangat fokus pada hasil akhir, tapi jarang sekali memberikan pujian. Meskipun tim kami bekerja keras, kami tidak merasa didukung. Hal ini membuat saya merasa tidak dihargai, yang akhirnya berkontribusi pada keputusan untuk resign.
Jika kamu merasa tidak dihargai di kantor, cobalah untuk berbicara terbuka dengan manajermu atau tim HR tentang bagaimana kamu bisa lebih didukung. Jika itu tidak membuahkan hasil, mungkin sudah saatnya untuk mencari tempat yang lebih menghargai kontribusimu.
3. Tantangan Karir yang Terbatas
Banyak orang merasa stuck atau terjebak dalam pekerjaan mereka ketika tidak ada ruang untuk berkembang. Tidak ada kesempatan untuk belajar hal baru, naik jabatan, atau bahkan meningkatkan keterampilan mereka. Setelah bertahun-tahun bekerja di satu posisi yang sama, seseorang bisa merasa seperti tidak ada tantangan lagi dan merasa bahwa karir mereka stagnan. Inilah salah satu alasan mengapa resign sering terjadi.
Ada kalanya saya merasa bahwa pekerjaan saya tidak berkembang. Saya sudah menguasai tugas-tugas yang diberikan, namun tidak ada peluang untuk melangkah ke level berikutnya. Ketika saya tidak melihat adanya peluang untuk berkembang di perusahaan tersebut, saya memutuskan untuk mencari tantangan baru di tempat lain.
Jika kamu merasa karirmu terhambat, cobalah untuk mencari peluang lain dalam perusahaan atau memperluas jaringanmu di luar pekerjaan. Peluang baru mungkin akan datang jika kamu berani mencari.
4. Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat
Lingkungan kerja yang toxic bisa menjadi faktor besar yang membuat seseorang merasa tidak betah dan akhirnya resign. Bullying, politik kantor, atau hubungan yang buruk dengan rekan kerja atau atasan bisa membuat pekerjaan menjadi sangat menegangkan. Jika kamu merasa tidak aman atau dihargai dalam lingkungan kerjamu, itu bisa menguras energi dan motivasi.
Saya pernah bekerja di sebuah tim di mana ada ketegangan antara anggota tim dan manajer. Tidak ada komunikasi yang jelas dan semuanya terasa seperti saling menuding. Setelah beberapa bulan, saya merasa lingkungan kerja itu membuat saya tidak nyaman dan memutuskan untuk mencari tempat yang lebih mendukung.
Jika kamu merasa terjebak dalam lingkungan kerja yang toxic, segera coba cari cara untuk mengatasinya, seperti berbicara dengan HRD atau mencari dukungan dari teman sejawat. Jika perubahan tidak terjadi, mungkin itu adalah tanda untuk move on.
Baca juga : Mengapa Menyesuaikan Pekerjaan dengan Nilai Hidup Itu Penting?
5. Gaji yang Tidak Memadai
Ujung-ujungnya, faktor gaji tetap menjadi alasan utama orang memilih resign. Jika gaji yang diterima tidak sebanding dengan pekerjaan dan kontribusi yang diberikan, tentu saja seseorang akan merasa tidak puas. Ini lebih dari sekadar soal angka, tapi juga tentang rasa keadilan dan penghargaan. Banyak orang merasa bahwa gaji yang mereka terima tidak mencerminkan nilai yang mereka bawa ke perusahaan.
Saya pernah mengalami ini juga. Setelah bekerja keras selama beberapa tahun, saya merasa gaji yang saya terima tidak cukup untuk menutupi biaya hidup dan tidak sebanding dengan kontribusi yang saya berikan. Ketika saya melihat bahwa tidak ada niat perusahaan untuk menaikkan gaji, saya memutuskan untuk mencari peluang yang lebih baik di luar.
Jangan takut untuk menegosiasikan gaji atau mencari tahu standar industri untuk posisi yang kamu pegang. Jika perusahaan tidak bisa memberi apa yang pantas kamu dapatkan, mungkin sudah saatnya untuk mencari tempat yang lebih menghargai kerja kerasmu.
Resign dari kantor bukanlah keputusan yang mudah, tetapi sering kali itu adalah langkah yang diperlukan untuk mencari keseimbangan hidup yang lebih baik, menemukan tantangan baru, atau merasa dihargai kembali.
Jika kamu merasa bahwa ada salah satu faktor yang disebutkan di atas terjadi dalam pekerjaanmu, mungkin saatnya untuk mengevaluasi kembali dan mempertimbangkan perubahan. Yang terpenting adalah selalu mendengarkan diri sendiri dan membuat keputusan yang paling baik untuk masa depanmu. (acs)