Type to search

Cuaca News

Fenomena Bediding Kenapa Malam-Malam Terasa Lebih Dingin dari Biasanya?

Share
pria pake baju coklat bersyal merah lagi merasakan fenomena bediding

SUARAGONG.COM – Kalau kamu tinggal di daerah Jawa dan belakangan ini sering bangun tengah malam gara-gara udara dingin banget padahal gak ada AC atau kipas nyala selamat, kamu lagi ngalamin yang namanya fenomena bediding.

Bukan, ini bukan nama baru dari penyakit langka atau makhluk halus. Bediding itu istilah lokal buat cuaca dingin ekstrem yang biasanya muncul sekitar musim kemarau, terutama di bulan Juli sampai Agustus. Fenomena ini udah lama dikenal sama orang-orang Jawa, khususnya yang tinggal di dataran tinggi atau pegunungan. Tapi tenang, warga kota juga bisa kena serangan dingin ini kok.

Bediding Itu Apa Sih?

Secara ilmiah, bediding terjadi karena penurunan suhu udara di malam hari yang cukup drastis. Ini biasanya terjadi pas musim kemarau, karena awan di langit lebih sedikit. Nah, karena awan fungsinya kayak selimut Bumi yang nahan panas dari siang hari, kalau awannya gak ada, panas yang diserap Bumi bakal langsung ngilang ke angkasa. Jadi, siangnya panas, tapi malemnya auto menggigil.

Contohnya di Yogyakarta atau Malang, suhu malam bisa turun sampai 16–17 derajat Celsius. Di daerah pegunungan kayak Dieng, bisa sampai suhu nol derajat bahkan muncul embun es. Kebayang gak tuh tidur pake sarung aja gak cukup?

Baca juga: Terdampak Perubahan Iklim di india, 3.090 Petani Bunuh Diri

Kenapa Fenomena Bediding Terjadi di Musim Kemarau?

Fenomena ini bukan karena angin dari kutub atau gara-gara kamu putus cinta, tapi karena beberapa faktor alam:

  1. Langit Cerah Cuaca Lebih Dingin

    Gak ada awan berarti gak ada yang “menyelimuti” panas bumi. Alhasil, udara malam makin menusuk.

  2. Udara Kering

    Musim kemarau bikin kelembapan udara rendah. Kelembapan itu penting buat nahan panas. Kalau rendah, panas gampang lepas.

  3. Pergerakan Angin Timur

    Angin dari Australia bergerak ke utara (ke Indonesia), bawa hawa dingin dari daratan sana. Namanya juga tetangga selatan kita lagi winter.

Baca juga: BMKG Beri Sinyal Siaga Hadapi Bencana Akibat Perubahan Iklim

Efeknya ke Kehidupan Sehari-hari

Selain bikin males mandi pagi, fenomena bediding juga ngaruh ke banyak hal. Gak cuma badan yang kedinginan, tapi juga:

  • Kulit kering dan bibir pecah-pecah
    Udara kering bikin kelembapan kulit ilang. Rekomendasi pake lip balm dan pelembap jangan sampe skip!
  • Tanaman jadi stress
    Suhu dingin bisa bikin pertumbuhan tanaman melambat. Petani biasanya paling aware soal ini.
  • Pola tidur berantakan
    Kedinginan tengah malam bikin tidur gak nyenyak. Ada juga yang malah jadi susah bangun pagi.

Baca juga: Pola Makan Sehat Prilly Latuconsina, Ngemil Sayuran Usai Latihan Diving

Apakah Bediding Berbahaya?

Kalau buat orang yang kondisi tubuhnya fit, bediding gak terlalu bahaya. Tapi buat anak kecil, lansia, atau orang dengan gangguan pernapasan, harus ekstra hati-hati. Suhu dingin bisa memicu:

  • Flu dan batuk
  • Asma kambuh
  • Masalah sendi

Makanya penting banget jaga imun tubuh. Jangan sampai karena anggap “ah, cuma dingin biasa”, terus kita lengah dan jatuh sakit.

Baca juga: 8 Penyakit Ini Bisa Sembuh Pakai Daun Pandan, Termasuk Diabetes!

Tips Hadapi Fenomena Bediding Ala Anak Muda

Biar gak kelabakan tiap malam atau pagi, ini dia survival guide-nya:

  1. Layer pakaian kaya fashion Korea

    Jangan cuma hoodie doang, tambahin kaus dalem, jaket, kaus kaki, bahkan syal kalau perlu.

  2. Minum air hangat sebelum tidur

    Biar tubuh tetap hangat dari dalam. Plus, bisa bantu tidur lebih nyenyak.

  3. Pakai pelembap dan lip balm

    Cuaca dingin = musuh utama kulit glowing kamu. Jangan skip skincare!

  4. Tutup ventilasi saat malam

    Bisa pakai gorden tebal atau kain tambahan buat nahan angin masuk.

  5. Jangan skip sarapan

    Pagi yang dingin bakal lebih bisa dilawan sama perut kenyang dan teh panas.

Baca juga: Cuaca Dingin di Indonesia Bukan Karena Aphelion?

Apa Hubungannya dengan Perubahan Iklim?

Meski bediding udah jadi fenomena rutin tiap tahun, tahun-tahun terakhir ini intensitas dan durasinya cenderung meningkat. Salah satu penyebabnya ya gak jauh-jauh dari perubahan iklim global. Perubahan iklim bikin pola cuaca makin gak stabil:

  • Kemarau bisa makin panjang
  • Curah hujan makin ekstrem
  • Suhu ekstrem makin sering terjadi

Bediding jadi semacam reminder kecil kalau Bumi kita lagi gak baik-baik aja. Jadi bukan cuma lucu-lucuan di Twitter doang ya, tapi ini juga soal kesadaran iklim.

Baca juga: Pemkab Lamongan Mitigasi Penyakit akibat Perubahan Iklim

Gak Asal Bacot Ini Ilmiah Juga

Oke, biar gak dibilang ngasal, info tentang bediding ini juga dirujuk dari:

  • Penjelasan dari BMKG soal fenomena cuaca ekstrem di musim kemarau.
  • Wawancara dengan warga Malang yang ngalamin perubahan iklim.

Ini semua jadi bukti bahwa artikel ini gak cuma asal ngelucu, tapi juga punya pengalaman nyata, pengetahuan dasar cuaca, dan rujukan tepercaya.

Baca juga: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Masih Diguyur Hujan Hari Ini, 8 Juli 2025

Gak Cuma Dinginnya yang Viral

Fenomena bediding emang jadi perbincangan tahunan. Setiap Juli–Agustus, timeline pasti rame orang posting “dingin banget sumpah, ini kamar apa kulkas?!”

Tapi di balik semua itu, ini juga momen kita lebih aware sama tubuh, lingkungan, dan pentingnya menjaga Bumi. Gak cuma cuaca yang berubah, tapi kita juga harus ikut adaptasi.

Jadi kalau kamu lagi tidur pakai 3 selimut dan tetep kedinginan, ingat: kamu bukan sendirian. Kita semua sedang berjuang melawan bediding bersama-sama. (dny)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *