Type to search

Cuaca Peristiwa

Fenomena Embun Es di Bromo, Wisatawan Diimbau Pakai Pakaian Tebal

Share
Fenomena Embun Es di Bromo, Wisatawan Diimbau Pakai Pakaian Tebal

SUARAGONG.COM – Fenomena alam berupa embun upas atau embun es kembali muncul di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) saat memasuki musim kemarau. Lapisan es tipis yang menutupi permukaan rerumputan dan jok kendaraan menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke kawasan Gunung Bromo, terutama di Ranu Regulo dan Ranu Pani.

Fenomena Embun Es di Bromo, Wisatawan Wajib Pakai Pakaian Tebal

Balai Besar TNBTS memastikan bahwa fenomena embun es ini tidak berdampak pada aktivitas wisata. Namun demikian, suhu udara ekstrem yang mencapai lima derajat Celsius menjadi perhatian utama bagi kenyamanan dan keselamatan wisatawan.

“Kondisi tetap aman, cuma suhu lebih dingin saja,” kata Pranata Humas Balai Besar TNBTS, Endrip Wahyutama, di Kota Malang, Jumat (11/7/2025), dikutip dari Antara.

Embun upas merupakan fenomena alam tahunan yang sering terjadi di wilayah pegunungan, termasuk di Bromo, terutama menjelang dan selama musim kemarau. Meski kerap disebut sebagai “salju tropis”, fenomena ini sebenarnya adalah proses pembekuan embun karena suhu udara yang turun drastis di malam hari.

Unggahan akun Instagram @ranupani_indonesia pada 10 Juli 2025 memperlihatkan jok sepeda motor yang tertutup lapisan es tipis, disertai keterangan “sudah waktunya air menjadi padat”. Hal ini menandakan kemunculan embun es telah dimulai di Ranu Pani.

Baca Juga : Fenomena Bediding Kenapa Malam-Malam Terasa Lebih Dingin dari Biasanya?

Imbauan untuk Wisatawan: Siapkan Perlengkapan Dingin

Dengan suhu yang sangat rendah, Balai Besar TNBTS mengimbau para wisatawan agar lebih siap saat berkunjung. Khususnya ke Ranu Regulo, Ranu Pani, maupun kawasan Gunung Bromo. Wisatawan diminta mengenakan jaket tebal, sarung tangan, penutup kepala, dan pakaian hangat lainnya untuk menghindari risiko hipotermia.

“Kami juga mengingatkan agar tidak menginjak atau menyentuh tanaman yang tertutup embun upas. Hal ini demi menjaga ekosistem dan vegetasi khas pegunungan,” tambah Endrip.

Fenomena embun es juga berpotensi meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan secara signifikan. Untuk itu, pengawasan pengunjung diperketat, guna memastikan semua wisatawan masuk melalui jalur resmi dan telah membeli tiket.

Setiap hari, antara 5 hingga 10 petugas dari Balai Besar TNBTS akan berpatroli di sejumlah titik. Seperti Lautan Pasir, Pusung Gedhe, dan Lembah Watangan. Mereka akan memeriksa status pendaftaran pengunjung.

“Jika ditemukan pengunjung ilegal tanpa tiket resmi, maka akan dikenakan sanksi denda 5 kali lipat dari harga tiket sesuai aturan.” Tegas Endrip.

Pengetatan ini sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2024 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Diberlaku di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Baca JugaAntisipasi Kecelakaan Bromo: Setiap Jeep Disarankan Sediakan ‘Emergency First Aid’

Embun es di Bromo adalah pengalaman langka dan memesona bagi wisatawan, namun tetap harus dihadapi dengan kesiapan dan kesadaran lingkungan. Pihak TNBTS berharap pengunjung tidak hanya datang untuk berfoto. Tetapi juga berperilaku tertib, menjaga kelestarian alam, serta mengikuti seluruh aturan yang berlaku. (Aye/sg)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *