Type to search

Gaya Hidup News Peristiwa

Fenomena Parkir Dadakan Mahasiswa Baru di Sekitar UB

Share
Musim Mahasiswa Baru (Maba) UB memunculkan sebuah Fenomena Parkir dadakan disekitar MT Haryono, Menjadi salah satu Spot maba Parkir

SUARAGONG.COM – Awal tahun ajaran baru di Universitas Brawijaya (UB), Malang, kembali memunculkan fenomena tahunan yang menarik perhatian. Ribuan mahasiswa baru (maba) yang belum diperbolehkan membawa kendaraan masuk kampus, memadati kawasan sekitar Jalan MT Haryono sejak subuh demi mendapatkan lokasi parkir strategis di luar area kampus.

Fenomena Parkir Dadakan Mahasiswa Baru di Sekitar UB, Warga Raup ‘Rezeki Subuh’

Kebijakan larangan kendaraan bermotor bagi mahasiswa baru ini diterapkan pihak kampus untuk mengurangi kemacetan dan menjaga ketertiban. Namun, kondisi tersebut justru memunculkan praktik parkir alternatif yang dikelola warga dan pengusaha kecil di sekitar kampus.

Sejak pukul 05.00 WIB, deretan motor mulai memenuhi lahan kosong yang disulap menjadi parkiran dadakan. Area depan McDonald’s MT Haryono, Indomaret, hingga gang-gang sempit di Ketawanggede dan Sumbersari kini menjadi titik favorit penitipan motor. Tarif parkir bervariasi, mulai Rp3.000 hingga Rp5.000 per sekali parkir, dengan lokasi yang lebih dekat ke gerbang kampus biasanya mematok harga lebih tinggi.

Pemandangan khas terlihat setiap pagi, saat maba berjaket almamater hitam lis putih berjalan berkelompok dari parkiran menuju fakultas masing-masing. Di sisi lain, warga sekitar memanfaatkan momen ini untuk membuka usaha tambahan seperti warung kopi dadakan, penjual sarapan, hingga jasa ojek motor.

Baca JugaMalang Padat saat Musim Maba, UB Terapkan Strategi Khusus

Musim Maba Musim Rezeki?

Bagi sebagian warga, musim maba menjadi musim rezeki. Dalam sehari, penghasilan dari parkir sementara bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Namun, fenomena ini juga memunculkan tantangan, mulai dari kepadatan lalu lintas di beberapa titik hingga potensi risiko keamanan kendaraan yang dititipkan tanpa pengawasan resmi.

Pemerintah setempat bersama keamanan kampus telah melakukan pemantauan terhadap aktivitas parkir dadakan sekitar UB tersebut. Imbauan untuk menjaga ketertiban dan keselamatan pun mulai disosialisasikan kepada mahasiswa dan warga.

Situasi ini sekaligus menjadi pengingat akan perlunya solusi transportasi terintegrasi di sekitar UB. Wacana seperti layanan shuttle bus, park and ride resmi, atau kerja sama pengelolaan parkir antara kampus dan warga dinilai layak dipertimbangkan.

Hingga kini, mahasiswa baru tetap beradaptasi dengan kebijakan yang ada. Menitipkan motor di luar kampus menjadi rutinitas harian yang dijalani hingga kampus menyediakan solusi lebih inklusif. Sementara bagi warga, fenomena ini menjadi peluang ekonomi yang tak ingin disia-siakan.

Fenomena parkir dadakan ub ini bukan hanya soal mencari tempat untuk motor, tapi juga gambaran unik interaksi antara kebijakan kampus, kebutuhan mahasiswa, dan kreativitas warga sekitar. (ind/aye)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69