SUARAGONG.COM – Di era modern ini, semakin banyak working mom atau wanita yang memilih untuk berkarir di ranah publik. Dua alasan utama yang mendorong mereka untuk mengambil langkah ini adalah faktor ekonomi dan kebutuhan untuk aktualisasi diri. Di Indonesia, partisipasi perempuan dalam angkatan kerja masih kurang dari 50% dari jumlah perempuan yang memasuki usia produktif. Data terbaru menunjukkan bahwa pada tahun 2021-2023, persentase tenaga kerja formal menurut jenis kelamin adalah 43,37% untuk laki-laki dan hanya 35,57% untuk perempuan.
Wanita Karir: Mandiri Secara Finansial
Wanita karir adalah mereka yang memiliki pekerjaan dan mandiri secara finansial, baik sebagai karyawan maupun pengusaha. Fenomena ini mengindikasikan bahwa wanita modern kini lebih pintar dan berdaya. Namun, menjadi seorang ibu pekerja bukanlah hal yang mudah. Mereka sering kali dihadapkan pada peran ganda yang menuntut mereka untuk tidak hanya sukses di tempat kerja, tetapi juga mengurus keluarga dan rumah tangga.
Ibu pekerja harus menjaga keseimbangan antara tugas-tugas di kantor dan tanggung jawab rumah, mulai dari merawat anak hingga menjaga kebersihan rumah. Kesehatan mental pun menjadi kunci penting dalam menjalani peran ini. Sebagai pembawa peran ganda, mereka dituntut untuk tangguh dan mampu mengatasi berbagai stres yang muncul setiap harinya.
Baca juga: Mencapai Kebebasan Finansial dengan Elegan
Kesehatan Mental sebagai Prioritas
Kesehatan mental ibu pekerja sangat tergantung pada bagaimana mereka menyeimbangkan semua tuntutan hidup. Meskipun kewajiban menafkahi keluarga lebih ditujukan kepada suami, wanita sebagai individu juga memiliki kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri. Ibu pekerja harus menyadari bahwa mengedepankan profesionalisme dan menerima beban yang dihadapi adalah bagian dari perjalanan mereka.
Namun, sering kali emosi seorang ibu pekerja terkuras akibat tuntutan dari berbagai sisi. Mereka dituntut untuk tidak hanya tampil baik di kantor, tetapi juga ramah dan penuh perhatian kepada keluarga. Jika kebutuhan “me-time” mereka tidak terpenuhi, dampaknya bisa sangat berbahaya, seperti meningkatnya stres, kemarahan yang tidak terkendali, dan kelelahan fisik yang parah.
Menjaga Kesehatan dan Kebahagiaan
Untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh ibu pekerja. Menerima diri sesuai kemampuan, beradaptasi dengan lingkungan, melakukan aktivitas yang sesuai dengan hobi, dan berolahraga secara rutin adalah beberapa cara untuk mengurangi stres. Selain itu, istirahat yang cukup dan pola makan bergizi sangat penting. Berpikir positif dan mendekatkan diri kepada Tuhan juga dapat membantu mengurangi beban mental.
Mengatur waktu dan memprioritaskan kegiatan adalah strategi lain yang dapat membantu ibu pekerja mengurangi stres. Namun, dukungan dari suami dan keluarga juga sangat penting. Sebagai ibu pekerja, mereka perlu merasa didukung, bukan hanya dalam hal fisik, tetapi juga emosional. Kurangnya dukungan ini sering kali berujung pada keluhan yang dapat memicu ketegangan dalam hubungan rumah tangga.
Keterlibatan Keluarga: Kunci Keberhasilan
Keterlibatan keluarga dalam mendukung ibu pekerja sangat krusial. Hal ini bisa ditunjukkan melalui saling menghargai dan berbagi tugas rumah tangga. Keluarga yang saling mendukung dengan baik dapat menciptakan suasana yang harmonis dan penuh kehangatan. Kegiatan berbagi cerita dan pengalaman juga bisa memperkuat hubungan dan semangat ibu pekerja.
Namun, jika stres sudah menjadi masalah yang kompleks, sangat penting bagi ibu pekerja untuk segera mencari bantuan profesional. Konsultasi dengan ahli kesehatan mental dapat membantu mereka menemukan cara untuk mengatasi stres yang dihadapi. Kesehatan mental ibu pekerja harus dijaga dengan mencintai dan menghargai diri sendiri, serta menjalani kegiatan positif baik secara sosial maupun spiritual.
Menjadi ibu pekerja di tengah tuntutan ekonomi dan sosial yang semakin kompleks memang tidak mudah. Namun, dengan dukungan keluarga dan penerapan strategi untuk menjaga kesehatan mental, mereka dapat menjalani peran ganda ini dengan lebih baik. Sebagai wanita modern, ibu pekerja tidak hanya berperan sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai pilar utama dalam keluarga. Dengan segala tantangan yang ada, mereka tetap dapat mewujudkan kebutuhan aktualisasi diri sambil menjaga kesejahteraan mental dan fisik.
Karir dan keluarga bukanlah dua hal yang saling bertentangan, melainkan bisa berjalan beriringan jika dikelola dengan baik. Ini adalah perjalanan yang memerlukan kesabaran, keteguhan hati, dan dukungan dari orang-orang terkasih. (ind/rfr)
Baca Berita Terupdate lainnya melalui google news