SUARAGONG.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa permohonan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) masih dalam kajian dan menunggu keputusan Presiden Prabowo Subianto.
Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Menunggu Keputusan Presiden Prabowo
“Kami akan membawa persoalan ini dalam rapat terbatas bersama Bapak Presiden. Saat ini, kami sedang mengkaji situasinya, mengingat smelter Freeport sebenarnya sudah jadi, tetapi terkendala musibah kebakaran pada pabrik asam sulfatnya,” ujar Bahlil di Jakarta, Sabtu (4/1/2025).
PTFI sebelumnya mendapat relaksasi izin ekspor melalui Permendag Nomor 10 Tahun 2024 hingga 31 Desember 2024, karena kapasitas produksi smelter yang belum optimal. Kini, Freeport meminta kelonggaran lebih lanjut, tetapi pemerintah meminta percepatan perbaikan fasilitas smelter di Gresik, Jawa Timur.
“Kami sudah meminta Freeport mempercepat proses perbaikan. Target awal mereka adalah Agustus 2025, tetapi kami dorong agar selesai pada Mei-Juni,” tambah Bahlil.
Divestasi Saham Freeport Dikejar hingga Kuartal I-2025
Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir tengah berupaya mempercepat divestasi 10 persen saham PTFI. Jika rampung, pemerintah akan memiliki 61 persen saham di PTFI.
“Kami optimistis proses divestasi bisa selesai pada kuartal pertama 2025, meskipun ada beberapa dinamika kompleks dalam kesepakatan ini,” kata Erick.
Kepemilikan saham mayoritas dinilai akan memberikan manfaat besar bagi negara, termasuk royalti, pajak, dan kontribusi keuntungan langsung ke kas negara.
Baca Juga : Hai Gaes !!! Longsor Pertambangan Freeport Dihentikan Sementara
Investasi Sosial Freeport Capai USD 151,9 Juta di 2024
Selain itu, PTFI mengalokasikan anggaran USD 100 juta per tahun hingga 2041 untuk investasi sosial di Papua Tengah, dengan fokus pada pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur. Tahun 2024 mencatat alokasi tertinggi sebesar USD 151,9 juta.
“Ke depan, investasi di sektor pendidikan akan semakin besar porsinya,” kata Andriyana Saputro, Group Leader Project Management Office PTFI.
Dengan total investasi sosial USD 2,1 miliar selama 31 tahun terakhir, Freeport terus menunjukkan komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasinya.(Aye)
Baca Juga Artikel Berita Terupdate Lainnya dari Suaragong di Google News