Type to search

Daerah Pemerintahan

Fuad Benardi Minta Dana Bankjatim Prioritaskan UMKM

Share
Fuad Benardi, mendorong agar dana sebesar Rp 20 triliun yang digelontorkan pemerintah pusat diarahkan untuk membantu UMKM

SUARAGONG.COM – Politisi PDI Perjuangan, Fuad Benardi, mendorong agar dana sebesar Rp 20 triliun yang digelontorkan pemerintah pusat untuk Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bankjatim) dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Fuad Benardi: Dana Rp 20 Triliun Bankjatim Harus Fokus ke UMKM

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengumumkan kebijakan penyaluran dana ke sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai langkah memperkuat likuiditas perbankan daerah. Salah satu penerima terbesar adalah Bankjatim.

Fuad menilai langkah pemerintah tersebut patut diapresiasi. Ia menyebut Bankjatim sebagai salah satu BUMD paling berprestasi di Jawa Timur yang secara konsisten berkontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Alhamdulillah, Bankjatim memang pantas mendapatkan perhatian pemerintah. Selain kinerjanya baik, bank milik Pemprov Jatim ini juga sudah Tbk, sehingga kredibilitasnya tinggi,” ujar anggota Komisi C DPRD Provinsi Jatim itu, Selasa (8/10).

Baca Juga : Gerindra DPRD Jatim Dorong Keberpihakan Jamkrida ke UMKM

Bantu Permodalan Pelaku UMKM

Menurut Fuad, dana jumbo tersebut akan sangat bermanfaat bila diarahkan untuk membantu permodalan pelaku UMKM. Namun ia mengingatkan agar Bankjatim tetap selektif dan hati-hati dalam pengelolaan dana, agar tidak terjadi penyimpangan atau kebobolan.

“Saya sangat mendukung. Dana sebesar itu tentu bisa mendorong Bankjatim memberi kontribusi nyata pada penguatan modal UMKM,” katanya.

Fuad menjelaskan, sebagian besar UMKM di Jawa Timur tumbuh dari kalangan masyarakat yang berjuang mandiri — mulai dari korban PHK, pengangguran yang berinovasi, hingga pedagang kecil yang menopang ekonomi keluarga.

Karena itu, ia berharap penyaluran kredit ke UMKM disertai suku bunga rendah, mirip dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditawarkan bank-bank BUMN.

“Kalau bunga kreditnya bisa 3–4 persen seperti KUR, tentu akan sangat membantu. UMKM dan koperasi selama ini menyumbang lebih dari 58 persen PDRB Jawa Timur, jadi dukungan pembiayaan murah itu akan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.

Dinas Koperasi dan Bankjatim

Fuad juga menyoroti pentingnya sinkronisasi antara Dinas Koperasi dan Bankjatim agar dana bergulir tepat sasaran. Menurutnya, Pemprov Jatim bisa menyalurkan subsidi bunga dari APBD, sehingga kredit UMKM dapat diakses dengan lebih ringan.

“Kalau bunganya rendah, banyak pelaku usaha yang akan tertarik dan tidak lagi bergantung pada pinjol atau lembaga keuangan informal,” tegasnya.

Meski begitu, Fuad mengingatkan bahwa bank tetap membutuhkan margin untuk operasional dan kontribusi PAD. Karena itu, ia menilai perlu ada mekanisme penjaminan melalui Jamkrida agar risiko gagal bayar bisa diminimalkan tanpa membebani pelaku usaha.

“Setiap kredit pasti ada biaya provisi sebagai jaminan kredit. Jika ada gagal bayar, bisa disesuaikan dengan kondisi usaha, dan Jamkrida bisa ikut menanggungnya,” pungkas Fuad.

Dengan dukungan pemerintah pusat dan manajemen yang kuat, Fuad optimistis Bankjatim bisa menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Serta bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur melalui pembiayaan inklusif bagi pelaku UMKM. (Wahyu/Aye)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69