Batu, Suaragong – Nasib 1.097 pedagang pasar pagi Kota Batu, hingga saat ini masih tertahan di dalam Stadion Brantas belum ada kepastian. Mereka masih menempati pasar relokasi yang selama dua tahun terakhir ini. Alasan mereka belum bisa indah ke Pasar Induk Among karena tidak memiliki SK seperti 2.209 pedagang yang punya SK.
Ketua paguyuban pasar pagi, Rubiyanto menyatakan, hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut dari Diskoperindag Kota Batu perihal kapan dilakukannya pemindahan pedagang.
“Pertengahan Januari kemarin, kami sudah diajak rapat dengar pendapat bersama DPRD Kota Batu dan dinas terkait. Namun setelah itu, hingga saat ini kami belum menerima informasi apapun soal pemindahan,” tutur Rubiyanto.
Selain itu, sebelumnya pihaknya bersama Diskoperindag Kota Batu juga telah melakukan verifikasi pedagang. Dari hasil verifikasi itu, diketahui jumlah pedagang pasar pagi tetap sebanyak 1.097 pedagang dan tidak ada penambahan.
Lebih lanjut, Nurbiyanto juga menyesalkan, sebab Diskoperindag Kota Batu belum menepati janjinya. Dimana dalam kesepakatan awal, pedagang pasar pagi akan ditempatkan di area Pasar Induk Among Tani. Namun sekarang Diskoperindag masih bingung masalah tempat.
“Dulu saat pembahasan DED Pasar Induk Among Tani, kami akan ditempatkan di area parkir belakang pasar. Sedangkan sekarang setelah pasar jadi, mereka masih bingung dalam penempatan,” tuturnya.
Dia membeberkan, pedagang pasar pagi hanya akan beroperasi mulai pukul 23.00 WIB hingga 08.00 WIB. Waktu operasional tersebut sesuai jam aktivitas lama. Selain verifikasi pedagang dan rapat dengar pendapatan, pihaknya bersama Diskoperindag sebelumnya juga telah melakukan survei lapangan.
Sementara itu, Kepala UPT Pasar Kota Batu, Agus Suyadi menyampaikan, alasan kenapa pemindahan pedagang pasar pagi belum dilakukan. Sebab hingga saat ini, pihaknya masih dalam proses penataan tempat untuk pedagang pasar pagi.
“Saat ini kami masih melakukan perhitungan seperti luasan yang dibutuhkan pedagang. Lalu jumlah bedak yang akan digunakan dan hal-hal teknis lainnya,” paparnya. Agus mengungkapkan, dari perhitungan tersebut, juga berpotensi membuat beberapa pedagang pasar pagi menempati area pasar sayur. Ini dimungkinkan apabila halaman belakang Pasar Induk Among Tani tidak memungkinkan menampung seluruh pedagang.
“Perhitungan itu belum menjadi perhitungan final. Masih sebatas kajian awal. Intinya kami menginginkan para pedagang tak sampai terpencar, ketika nantinya sudah masuk ke area Pasar Induk Among Tani,” ujarnya.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menambahkan, untuk pemindahan pedagang pasar pagi, saat ini masih terus dipersiapkan segala sesuatunya. Seperti melakukan penataan dan persiapan infrastruktur penunjang.
“Mudah-mudahan tidak memakan waktu lama. Nanti setelah dipindahkan, pedagang pasar pagi tidak menetap. Mereka hanya akan berdagang mulai malam hingga pagi hari. Setelah itu kondisi kawasan pasar harus bersih,” tutupnya. (mf/man)