Nasional, Suaragong – Gaes !!! Jangan Sampai kita kembali mengalami musibah Covid-19 yang kedua kalinya. Pasalnya dilaporkan oleh keementerian kesehatan singaapura, bahwa tengah besirkulasi Covid-19 dengan Varian lain yaitu KP.01 dan KP.02. Hal tersbeut teelah resmi di umumkan pada publikasi kementerian kesehatan singaapura. Dikonfirmasi bahwa sudah ada yang terjangkit Covid-19 tersebut. Data yang diungkapkan menunjukkan 13.700 kasus Covid-19 selama periode 28 April sampai 4 Mei bertambah menjadi 25.900 kasus di periode 5-11 Mei 2024. Maka dari itu pihak Kementerian kesehatan mewaspadai hal tersebut dan mengingatkan untuk tidak melupakan Prokes.
Dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH selaku Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, Jika Covid-19 yang menyebar di singapura tersbeut merupakan Varian lain. Dikenal sebagai Covid-19 varian KP.1 dan KP.2 yang merupakan Subvarian turunan dari Omnicron JN.1. Diketahui bahwa Varian JN.1 ini memang mendominasi secara fglobal dengan presentase (54,3%). Unutk KP.01 dan KP.02 ini menjangkit 2/3 dari kasus Covid-19 yang ada di singapura, Secara lokal.
Pihak Organisasi Kesehataan Dunia atau WHO, mengatakan untuk Varian KP.2 merupakan Variant Under Monitoring (VUM). Sehingga belum tau nih atau belum terindikasi jika Varian tersebut gampang menular atau berefek lebih parah ketimbang COVID-19 sebelumnya.
“Pemerintah Singapura melaporkan proporsi sublineage didominasi oleh sublinegae KP.1 dan KP.2. Belum ada indikasi, baik di global ataupun di lokal Singapura, bahwa dua subvarian ini menjadi lebih menular ataupun menjadi lebih dapat menyebabkan sakit berat, dibandingkan dengan varian yang lainnya,” kata Syahril di Jakarta, Rabu (22/5) Lalu.
Covid-19 Kawasan Negara Asia
Dari data Covid-19 yang sebelumnya, diketahui bahwa wilayah kawasan negara asia didominasi oleh varian Covid JN.1 ini. hal ini Berdasarkan data Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) yang dihimpun ASEAN BioDiaspora Virtual Center per 19 Mei 2024.
Tidak hanya singapura yang kedatangan KP.01 dan KP.02 ini. Negara tetangga seperti Malaysia, Kamboja dan Thailand juga di hampiri varian ini. Kondisi untuk saat ini memang mengkhawatirkan dimana Di Indonesia sendiri mash belum terdeteksi Varian KP tersebut.
“Sampai Mei 2024, kasus COVID-19 yang beredar di Indonesia didominasi oleh subvarian Omicron JN.1.1, JN.1, dan JN.1.39. Kalau subvarian KP, belum ditemukan,” Ungkap Syahril.
Kasus Covid-19 di Indonesia
Gimana dengan Indonesia?. Konfirmasi dari Data Mei 2024 kemenkes sendiri terlihat peningkatan sebesar 11,76% dibandingkan minggu sebelumnya. serta dikonfirmasi bahwa pada kasus tersebut telah didominasi oleh Variaan JN.01. Untuk Data dari Laporan Mingguan Covid-19 pada periode 12-18 Mei 2024 telah mendapat Konfirmasi. antaranya :
- 19 Kasus
- 44 Kasus Rawat ICU
- 153 Kasus Rawat Isolasi
Tren positivity rate mingguan di angka 0,65% dan nol kematian. Tren orang yang dites per minggu mencapai 2.474 orang.
Hal ini menjadi kekhawatiran, sehingga kemenkes tengah mengantisipasi peringatan dini (Early Warning). Belajar dari kejadian Covid-19 sebelumnya, Keemenkes akan memberikan Intensif mengintensifkan kapasitas mencakup manajemen klinis, surveilans, imunisasi, promosi kesehatan dan sebagainya dalam Peringatan Dini Covid-19 baru ini. Selain itu, sejumlah 15.000 fasilitas kesehatan, lab, dan balai karantina kesehatan digarap untuk memantau penyebaran penyakit potensial tersebut.
“Upaya yang telah disiapkan adalah rumah sakit sudah memiliki peringatan dini (early warning) dalam konversi tempat tidur, adanya tenaga cadangan, kesiapan perbekalan kesehatan seperti oksigen, obat-obatan serta vaksinasi, terutama bagi kelompok berisiko,” kata Juru Bicara Syahril.
Atas kasus Varian KP.1 dan KP.2 sendiri di singapura dikatakan masih terkendali. belum ada konfirmassi unutk pembatasan perjalanan yang masuk maupun keluar singapura. Hal ini sebagaimana laporan yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan Singapura.
“Situasi transmisi COVID-19 masih terkendali. Jadi, sekarang ini belum memerlukan pembatasan mobilitas dan aktivitas masyarakat meskipun ada lonjakan kasus.” Meskipun begitu, Pihak terkait akan menjalankan kegiatan surveilans Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI) di pintu masuk Indonesia.
Protokol Kesehatan
Juru Bicara Mohammad Syahril mengatakan, meski pandemi teelah usai bukan berarti Covid-19 ini musnah sepenuhnya. Syahril meengaharapkan masyarakat untuk berjaga-jaga dan menggunakan Protokol kesehatan. sebagaimana kita tahu yaitu dengan mencuci tangan, Memakai masket di kerumunan dan tempat umum hingga angkutan serta tidak lupa memenuhi jumlah Vaksinasi atau booster. Khususnya orang kategori rentan terinfeksi seperti lansia dan orang renta penyakit.
Diingaatkan juga untuk menerapkan pola hidup sehat dan olahraga untuk menjaga imunitas tubuh. karena imunitas inilah kunci untuk terhindar dari Covid-19.Bagi masyarakat yang hendak bepergian keluar daerah atau keluar negeri diimbau dapat mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan di wilayah yang dituju.
Meski saat ini Varian KP. COVID-19 belum ada indikasi menular atau berakibat fatal. Tetap saja kewaspadaan itu perlu dan belajar dari Pandemi Covid-19 Sebelumnya. (Aye/Kes/Sg)