SUARAGONG.COM – Sebagai hewan yang sangat erat dan dekat dengan manusia, Anjing ternyata juga menjadi sebuah hidangan populer di beberapa negara. Ya Kalian gaak salah denger gaes !!!. Sahabat manusia ini di beberapa negara menjadi salah satu makanan populer. Wah gak bahaya ta?. beberapa negara menganggap bahwa daging anjing itu lazim atau biasa saja seperti daging potong pada umumnya untuk di Konsumsi.
Praktik Konsumsi Daging Anjing
Meskipun terdengar aneh, faktanya daging anjing sudah dikonsumsi manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini terjadi, di beberapa belahan dunia, terutama pada beberapa Negara di Asia dan Afrika. Berdasarkan data yang telah dipublis, World Population Review, menyebutkan jika Asia masih menjadi benua dengan tingkat konsumsi daging anjing tertinggi di dunia. Dalam Setiap tahunnya, ada sekitar 30 juta anjing yang dibunuh untuk konsumsi manusia. Hal ini berdasar dari predisi dan perkiraan Humane Society International. Dan Mirisnya, banyak juga dari anjing-anjing ini diambil secara ilegal dari rumah-rumah penduduk, sebelum kemudian dibawa untuk disembelih. hati hati anjing peliharaan kalian gaes !!!.
Dibeberapa negara seperti China, Korea Selatan, Filipina, Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, serta di wilayah Nagaland di India.Menganggap kalau daging anjing merupakan bahan makanan yang umum. Namun, tren ini mulai bergeser. Di banyak negara, terutama di kalangan generasi muda, anjing dan kucing kini lebih dipandang sebagai sahabat, bukan makanan. Dari sinilah, Perubahan pandangan ini membuat konsumsi daging anjing semakin berkurang popularitasnya dibeberapa negara tersebut. Seiring dengan semakin kuatnya hubungan emosional antara manusia dan hewan peliharaan beberapa negara tersebut justru lebih banyak yang memelihara anjing.
Konsumen Daging Anjing Terbesar di Dunia
Konsumsi daging anjing yang paling populer atau banyak kita ketahui adalah negara China. China tetap menjadi konsumen daging anjing terbesar di dunia, dengan perkiraan konsumsi mencapai 10 juta anjing dan empat juta kucing setiap tahunnya. Makanan dari daging anjing ini telah berlangsung selama ribuan tahun dan masih banyak dipraktikkan di berbagai wilayah negara tersebut.
Salah satu daerah yang paling dikenal di kalangan orang Barat adalah Yulin, yang terkenal dengan festival daging anjing tahunannya. Festival Lychee and Dog Meat di Yulin telah menuai protes luas dan menjadi semakin kontroversial di luar China.
Namun, tanda-tanda perubahan mulai terlihat. Pada tahun 2020, kota Shenzhen dan Zhuhai menjadi pelopor di China daratan yang melarang konsumsi daging anjing dan kucing. Bahkan, Kementerian Pertanian China telah mengubah klasifikasi anjing dan kucing dari hewan ternak menjadi hewan pendamping, langkah yang mencerminkan pergeseran sikap terhadap hewan ini.
Tak hanya China, Vietnam juga menjadi sorotan sebagai negara kedua di dunia sebagai negara pengonsumsi daging anjing terbesar. Di sana, hampir setiap bagian tubuh anjing digunakan dalam masakan seperti semur dan sup, sering kali disajikan dengan bumbu khas di atas tusuk sate. Banyak orang Vietnam yang masih mempercayai bahwa daging anjing memiliki khasiat obat dan bisa membawa keberuntungan.
Sementara itu, di Korea Selatan, anjing seringkali dibunuh dengan cara disetrum sebelum diolah, sementara di negara lain, metode penyembelihan bisa lebih brutal, termasuk dipukul, digantung, atau bahkan direbus hidup-hidup.
Indonesia
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa perdagangan, penyembelihan, dan konsumsi daging anjing membawa risiko kesehatan serius, termasuk ancaman trichinellosis, kolera, dan rabies.
Di Indonesia sendiri, praktik mengkonsumsi daging anjing ini memang ada nyartanya. Sekitar 5% Populasi di Indonesia telah memakan daging anjing. Mengulik dari CNBC Indonesia, Perdagangan daging anjing di Indonesia disebut-sebut sebagai perdagangan yang sangat berbahaya karena rabies cukup umum terjadi. Selain itu, lokasi serta metode yang digunakan untuk menyembelih dan menjual daging seringkali jauh dari sanitasi. Gimana menurut kalian Gaes?. (Aye/Sg).