Probolinggo, Suara Gong. Petani tembakau, di Krejengan, Kabupaten Probolinggo, punya cara unik menyambut musim panen sekaligus peringatan HUT RI ke 78. Mereka yang tergabung dalam gapoktan tembakau, setempat, adu cepat rajang daun tembakau, menggunakan mesin.
Kendati memakai mesin, hasil rajangan yang keluar pun beragam. Ada yang rapi, ada yang terlalu besar, dan lain sebagainya. Tergantung kepiawaian si perajang menggunakan mesin potong berkecepatan tinggi itu.
Baca Juga : Gaes !!! Tak Lama Lagi Probolinggo punya Industrial Park
Ada 13 gapoktan, ikut serta dalam perlombaan ini. “Untuk kriteria penilaian dalam lomba rajang tembakau memakai mesin ini adalah kecepatan dan kerapian hasil rajangan tembakaunya,” kata Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP), Kecamatan Krejengan, Dilla Hermanto, Minggu (27/08/2023).
Tidak hanya mesin rajang, petani tembakau, juga membawa hasil panen tembakau sendiri untuk bahan perlombaan. “Teknis perlombaannya, mesin dihidupkan, kemudian tembakau dimasukan dan menunggu aba-aba untuk merajang,” imbuh Dilla.
Penonton lomba, tak lain warga sekitar Krejengan, bersorak ketika mesin telah beroperasi. Dimana hasil rajangan, menyembur keluar dengan kecepatan dan kerapian yang beragam. Dilla juga bilang, lomba ini digelar untuk menjaga kekompakan para petani.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo, Mudzakir menyebut, mesin yang digunakan para Gapoktan, merupakan mesin hasil hibah Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
“Perlombaan ini bertujuan untuk melihat seberapa efisien dan memastikan kondisi dan kegunaan mesin yang diterima oleh masing-masing Gapoktan. Penggunaan mesin ini juga bertujuan untuk efisiensi ongkos petani. Dengan dibawa mesinnya, kita bisa tahu bahwa mesin ini masih ada dan digunakan dengan baik atau tidak,” pungkas Mudzakir. (sty/eko)