Mengutip pernyataan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada Jumat (11/10/2024), kegiatan ini merupakan bagian dari ekspedisi laut internasional yang diselenggarakan oleh PT. Pelindo. Perjalanan dimulai dari Kepulauan Rei, Maluku Tenggara, setelah para yachter berangkat dari Australia. Setelah singgah di berbagai destinasi di Indonesia, mereka kini tiba di Banyuwangi sebagai salah satu lokasi unggulan yang dipilih.
Sebanyak 17 yacht disambut dengan hangat di Pantai Marina Boom. Acara penyambutan ini dimeriahkan dengan Tari Gandrung, tarian khas Banyuwangi, sebagai bentuk penghormatan bagi para tamu internasional. Plt. Bupati Banyuwangi, Sugirah, juga hadir langsung dalam acara Welcoming Ceremony Sail To Indonesia 2024. “Selamat datang di ujung timur Pulau Jawa, tempat di mana budaya, seni, dan keindahan alam berpadu sempurna. Kami siap menyambut tamu-tamu dari berbagai belahan dunia,” ungkap Sugirah.
Sail 2 Kesempatan Strategis Kenalkan Pariwisata Banyuwangi
Sail 2 Indonesia bukan hanya sekadar kegiatan pariwisata, melainkan juga kesempatan strategis untuk memperkenalkan potensi Banyuwangi ke dunia internasional. Sugirah mengapresiasi dukungan dari pemerintah pusat dan PT. Pelindo yang menjadikan Pantai Marina Boom sebagai salah satu titik singgah. Selain itu, dermaga yacht di Pantai Marina Boom tengah diajukan untuk menjadi persinggahan Fremantle Yacht Race pada tahun 2025 mendatang. Sugirah berharap kegiatan ini akan mendorong peningkatan wisatawan domestik dan mancanegara.
“Semoga dengan kehadiran para yachter ini, mereka akan menceritakan pengalaman mereka kepada rekan-rekan di negara asal. Hal ini akan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi Banyuwangi dan meningkatkan pendapatan daerah,” tambahnya.
Kekaguman dari Para Yachter atas Pariwisata Indonesia
Para yachter yang tiba berencana mengunjungi berbagai destinasi wisata di Banyuwangi. Aubrey Graham, seorang yachter asal Kanada, mengungkapkan kekagumannya pada pemandangan di Banyuwangi. “Saya sangat terpesona dengan keindahan alam di sini. Sunrise dengan latar Pulau Bali dan pegunungan di belakangnya adalah pengalaman yang luar biasa,” ujarnya. Aubrey juga berencana mengunjungi Taman Nasional Baluran, Hutan De Djawatan, dan Pulau Merah bersama rekan-rekannya.
Sementara itu, Timothy Forderer, kapten kapal Larusia asal Inggris, menyatakan bahwa selama 40 tahun berlayar, Indonesia adalah negara terindah yang pernah ia kunjungi. “Saya dan istri akan menikmati sunset di Pulau Merah sebelum melanjutkan perjalanan. Keramahan penduduk dan keindahan alam di sini sungguh tak tertandingi,” ujar Tim.
Direktur Utama PT. Pelindo Properti Indonesia, Sukariyadi Rudi Meidianto, menjelaskan bahwa ekspedisi ini dimulai pada Juli 2024 dari New Zealand dan Australia, menyusuri keindahan laut Indonesia, seperti Raja Ampat, Pulau Banda, Flores, dan Bali, sebelum tiba di Banyuwangi. “Semoga selama empat hari ke depan, mereka bisa menjelajahi sebanyak mungkin destinasi wisata di Banyuwangi dan membagikan kisahnya di negara masing-masing,” harap Rudi. (Aye/Sg).