SUARAGONG.COM – Sinergitas menjadi kunci dalam pengembangan teknologi, khusunya dalam menghadapi ancaman tsunami di masa depan. Dari sini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersinergi bersama pakar ahli teknologi untuk menunjang Sistem Peringatan Dini Gempa dan Tsunami.
Perkuat Sistem Processing Merah Putih, Pekuat Mitigasi Bencana
BMKG terus memperkuat langkah-langkah mitigasi bencana dengan mengembangkan teknologi lokal melalui Sistem Processing Merah Putih. Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menegaskan pentingnya inovasi ini dalam menghadapi ancaman bencana tsunami di masa depan. Sistem ini dirancang untuk tidak hanya menghadapi tsunami megathrust seperti yang terjadi di Banda Aceh pada 2004, tetapi juga berbagai jenis tsunami lainnya yang dapat mengancam Indonesia.Dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Auditorium BMKG pada 5 September 2024, Dwikorita menjelaskan bahwa sistem peringatan dini tsunami saat ini telah jauh berkembang dibandingkan 20 tahun yang lalu. “Sistem Processing Merah Putih tidak hanya disiapkan untuk menghadapi tsunami megathrust, tetapi juga untuk jenis-jenis tsunami lain,” ujarnya.
Teknologi Lokal untuk Kemandirian Indonesia
Pengembangan Sistem Processing Merah Putih bertujuan mendukung kemandirian teknologi dalam peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS), sehingga meningkatkan kualitas informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami. Sistem ini penting bagi pemangku kepentingan dalam menyusun strategi evakuasi yang lebih efektif dan efisien.
Menurut Dwikorita, BMKG saat ini sedang berkolaborasi dengan sejumlah universitas besar di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Indonesia (UI). Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan sistem pemrosesan tsunami dan gempa bumi yang sepenuhnya dikembangkan oleh pakar lokal.
“Ke depannya, kami berharap Indonesia bisa lebih mandiri dalam mengembangkan teknologi mitigasi bencana. Meskipun kolaborasi dengan negara-negara maju tetap berlangsung, kita tidak ingin bergantung sepenuhnya pada teknologi mereka,” tegas Dwikorita.
Sistem Processing Merah Putih dan Masa Depan Peringatan Dini Tsunami dan gempa
Pengembangan teknologi ini menjadi langkah nyata BMKG. Terutama dalam mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap teknologi asing. Dengan adanya Sistem Processing Merah Putih, diharapkan Indonesia akan memiliki sistem peringatan dini tsunami yang lebih akurat dan efektif, sesuai dengan kebutuhan lokal.
Inovasi teknologi ini juga diharapkan mampu mendorong kreativitas dan inovasi dari kalangan akademisi serta praktisi dalam negeri. Dengan demikian, Indonesia akan semakin siap dalam menghadapi berbagai ancaman bencana di masa depan. Contohnya seperti gempa bumi dan tsunami.
Acara FGD yang dihadiri oleh pakar, perwakilan World Bank, dan akademisi dari berbagai universitas ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan lembaga internasional. Mereka semua bersinergi untuk mengembangkan sistem yang lebih andal dan bermanfaat bagi keselamatan masyarakat Indonesia. (Aye/Sg).
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news