Selain sebagai bumbu dapur, cengkih juga berperan penting dalam industri kesehatan. Sering juga cengkeh Afo digunakan dalam pembuatan minyak esensial untuk sakit gigi dan kesehatan mulut. Cengkih bahkan menjadi bahan utama rokok kretek, produk yang sangat populer di Indonesia. Menurut World Population Review, Indonesia memasok 72,63% cengkih dunia atau sekitar 109.600 ton per tahun, menjadikannya pemain utama dalam pasar cengkih global.
Maluku, Pusat Penghasil Cengkih Dunia
Provinsi Maluku dan Maluku Utara merupakan pusat produksi cengkih nasional, menyumbang hampir 20% dari total produksi Indonesia. Di Pulau Ternate, tepatnya di Kelurahan Marikurubu, Kecamatan Ternate Tengah, terdapat pohon cengkih Afo, yang dipercaya sebagai pohon cengkih tertua di dunia dengan usia lebih dari 500 tahun, tinggi 36,6 meter, dan diameter 1,98 meter. Saat panen, pohon ini mampu menghasilkan hingga 600 kg cengkih.
Meski kini pohon pertama dan kedua telah mati karena usia, pohon ketiga yang berusia sekitar 200 tahun masih kokoh berdiri dan mampu menghasilkan sekitar 250 kg cengkih setiap panennya. Di kawasan ekowisata seluas 4 hektare, pengunjung dapat menyusuri jembatan kayu sepanjang 300 meter untuk melihat pohon-pohon cengkih legendaris ini. Dari ketinggian ini, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan Pulau Tidore dan Pulau Maitara yang ikonik.
Afo: Varian Cengkih Unggulan
Cengkih Afo telah ditetapkan sebagai varietas unggulan asli Ternate melalui Keputusan Menteri Pertanian. Yang mana mengukuhkan keunggulannya dalam kualitas dan daya simpan. Varietas ini juga menjadi cikal bakal varietas Zanzibar yang dibawa ke Afrika oleh saudagar Eropa pada tahun 1770 dan kini banyak dibudidayakan di Tanzania.
Di Tongole, ekowisata ini juga menawarkan kudapan tradisional beraroma cengkih dan pala, disajikan dalam wadah batok kelapa yang menambah daya tarik dan kekhasan bagi para pengunjung. (Aye/Sg).
Baca Juga : Gaes !!! Berikut Destinasi Wisata Tersembunyi di Jember: Surga di Jawa Timur