Gaes !!! Child Grooming dalam Psikologi: Memahami Bahaya Tersembunyi
Share

SUARAGONG.COM – Child grooming adalah istilah dalam psikologi yang merujuk pada tindakan manipulatif yang dilakukan oleh pelaku predator untuk membangun hubungan emosional dan kepercayaan dengan anak-anak. Tujuan utama dari child grooming adalah untuk mengeksploitasi anak, baik secara fisik maupun seksual. Taktik ini sering dilakukan secara perlahan dan tersembunyi, membuatnya sulit dikenali oleh anak atau bahkan orang dewasa di sekitar anak.
Proses Child Grooming: Bahaya Tersembunyi
Dalam proses grooming, pelaku predator memanfaatkan kepercayaan yang telah dibangun untuk mengisolasi anak dari lingkungannya. Mereka mungkin mulai dengan memberikan perhatian khusus, hadiah, atau pujian, yang semuanya bertujuan untuk membuat anak merasa aman dan nyaman. Seiring waktu, pelaku mulai memperkenalkan sentuhan fisik yang awalnya mungkin tampak tidak berbahaya, seperti memeluk atau menyentuh tangan. Namun, sentuhan ini kemudian bisa meningkat menjadi tindakan yang lebih serius dan berbahaya.
Memanfaatkan Kerentanan Anak
Secara psikologis, pelaku grooming memanfaatkan kerentanan anak. Mereka sering kali menargetkan anak-anak yang mengalami isolasi sosial, kurangnya perhatian dari orang tua, atau yang mengalami masalah emosional. Pelaku akan menempatkan diri mereka sebagai “teman” atau “penolong”, sehingga anak merasa memiliki seseorang yang peduli. Ini menciptakan ketergantungan emosional yang mendalam, membuat anak lebih sulit untuk melaporkan atau menyadari penyalahgunaan yang sedang terjadi.
Menurut beberapa artikel medis dan psikologi, child grooming dapat berlangsung dalam berbagai bentuk, baik melalui interaksi langsung maupun melalui media online. Di era digital saat ini, pelaku sering kali memanfaatkan media sosial dan platform chatting untuk mendekati anak-anak secara anonim, yang memperluas ruang lingkup risiko. Menurut penelitian, grooming online seringkali lebih sulit dideteksi karena pelaku dapat menyamar dan berinteraksi dengan anak tanpa pengawasan langsung.
Dampak Kepada Kesehatan Mental
Dampak child grooming pada kesehatan mental anak sangat serius. Anak yang menjadi korban dapat mengalami gangguan kecemasan, depresi, PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), dan perasaan bersalah yang mendalam. Hal ini bisa memengaruhi perkembangan emosional dan sosial mereka dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, dan profesional kesehatan mental untuk memahami tanda-tanda grooming, seperti perubahan perilaku anak, ketergantungan emosional pada orang yang lebih tua, atau keterlibatan yang berlebihan dengan dunia online.
Child grooming bukan hanya masalah hukum, tetapi juga masalah psikologis dan sosial yang membutuhkan perhatian serius. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan seputar topik ini dapat membantu melindungi anak-anak dari bahaya yang tersembunyi ini. (Alf/Aye/Sg).
Artikel : Mahasiswa UM/Psikologi/Alfian Rosaldy