Probolinggo, Suara Gong
PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN), Cabang Probolinggo, terbelit kasus dugaan pencurian batu bara.Sumber suaragong.com tak mau disebut namanya Sabtu (29/7/2023) menyatakan, sekira empat bulan lalu, oknum pekerja di lingkungan DABN ditangkap polisi.
Kasusnya dugaan jual beli batu bara hasil curian.”Yang sempat mempertanggungjawabkan perkara itu namanya Buhori. Dia oknum pekerja di lingkungan DABN. Informasi yang saya dengar, ada angka Rp 200 juta lebih untuk penyelesaian kasus itu,” ujar sumber tersebut.
Masih menurut sumber suaragong.com, penangkapan berawal dari aktivitas truk muatan batu bara. Biasanya, batu bara keluar Pelabuhan DABN Probolinggo, diangkut tronton berkapasitas 25 meter kubik. Di sini polisi menjadi curiga. Kala itu truk muatan batu bara didapati berukuran kecil.
Bak truk kapasitas sekitar 5 sampai 7 meter kubik. Kecurigaan polisi terbukti. Saat ditangkap, truk-truk kecil tersebut bermuatan batu bara diduga hasil curian. “Peristiwa penangkapan kalau tidak salah Bulan Maret 2023 lalu,” sebut sumber tadi.
Buntut peristiwa ini membuat beberapa direksi dan Kepala Cabang DABN Probolinggo, terhempas. PT Petrogas Jatim Utama (PJU), selaku pemegang saham mayoritas Badan Usaha Pelabuhan (BUP) kabarnya langsung mencopot dua direksi DABN. Dalih pencopotan, karena kinerjanya jauh dari memuaskan.
Baca Juga : Gaes !!! Prabowo- Erick Makin Mesra, Dampingi Jokowi ke PT Pindad
Kedua direktur tersebut, Gatot Suprijono (Plt Direktur Utama) dan Parsudi (Direktur Keuangan dan Umum). Keduanya dicopot melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT DABN. RUPSLB berlangsung di kantor PT PJU, pada Jumat (26/05/2023) lalu.
Sedangkan Kepala Cabang DABN Probolinggo, Agung Yudho Pramono, diberhentikan dari jabatannya, tak lama setelah kasus batu bara diduga curian bergulir.
Dihubungi melalui telephon, Buhori memastikan, uang Rp 200 juta lebih, diterima Agung Yudho Pramono. Menurutnya, dana sebesar itu sebagai jaminan penyelesaian kasus jual-beli batu bara curian.
Sedangkan proses penangakapan truk muatan batu bara sendiri, terjadi di kawasan Kelurahan Pilang.Cleaning service DABN itu bercerita, mendapat uang sebanyak itu dari hasil pinjaman koperasi. Sebab nilai dari hasil penjualan batu bara bermasalah, tak lebih dari Rp9 juta.
“Kalau hasil penjualan batu bara (diduga hasil curian red.) yang masuk rekening saya, sekitar Rp8 juta. Itu sebenarnya batu bara sisa-sisa dari kapal. Saya bersihkan, saya kumpulkan selama satu tahun. Begitu terkumpul saya jual,” ujar Buhori. Dari pinjaman itu, Buhori, mengaku sejak Bulan Puasa lalu, harus menanggung cicilan sebesar Rp5 juta per bulan.
“Ada bukti angusuranya kalau mau lihat. Uang Rp200 juta lebih itu pokoknya di Pak Agung (Kepala Cabang DABN Probolinggo saat itu). Saya ditekan. Kata dia uang itu untuk menyelesaikan kasus saya. Ini hikmahnya mungkin peringatan dari Tuhan bagi saya,” urai Buhori.
Versi lain di lingkungan DABN menyebutkan, uang Rp200 juta lebih itu hasil patungan direksi DABN. Tujuan para direksi mengumpulkan uang dimaksud untuk menjaga nama baik DABN.
“Ya maksudnya agar DABN tidak terseret-seret kasus itu lebih jauh,” ujar beberapa sumber di lingkungan DABN Probolinggo.Terpisah, Agung Yudho Pramono, tidak menepis kasus membelit DABN. Ia juga menyatakan enggan mengklarifikasi pernyataan Buhori.
“Soal uang itu, terserah orang mau bicara apa. Saya punya banyak saksi kok. Saya mau melupakan persoalan itu. Biarlah saya terima resiko itu. Sekarang saya mau menikmati masa pensiun saja,” katanya melalui telephon.
Sejatinya, banyak rumor tak sedap mengepung DABN Probolinggo. Diantaranya, dugaan monopoli pekerjaan bongkar muat, sogokan penerimaan karyawan, hingga barang-barang muatan kapal diduga tanpa dokumen resmi.
“Sekarang saja sekitar 8 perusahaan bongkar muat tidak bisa bekerja. Ya alasannya monopoli dan cuan,” ujar sumber yang enggan disebut namanya.
Hingga berita diturunkan, direksi baru DABN Probolinggo, belum bisa dimintai komentar. Sulitnya menembus birokrasi operator pelabuhan itu masih saja terjadi.
Sekedar diketahui, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, akan berkunjung ke DABN Probolinggo. Jika tidak ada perubahan jadwal, kunjungan itu berlangsung 31 Juli 2023 mendatang. (eko)