Malang, Suaragong – Sepanjang 2023, pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang menerima laporan evakusi hewan atau animal rescue sebanyak 134 kasus. Paling banyak, menerima laporan adanya ular.Tak hanya mengatasi kebakaran saja, damkar juga dapat mengevakuasi atau memberi pertolongan kepada masyarakat apabila ditemukan adanya hewan berbahaya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (BPPK) Satpol PP Kabupaten Malang, Sigit Yuniarto mengatakan, banyaknya permintaan dari warga menandakan sosialisasi yang dilakukan omeh damkar berhasil.
“Permintaan evakuasi banyak, artinya sosialisasi pelayanan kita bisa dibilang berhasil,” ujar Sigit belum lama ini saat ditemui di kantornya.Dikatakan Sigit, bebera hewan yang telah dievakuasi sepanjang 2023 di antaranya hewan ternak, biawak, anjing, kucing, tawon, hingga ular.
Namun, di antara hewan tersebut, damkar paling banyak menerima laporan adanya ular, yakni sebanyak 104 kejadian. Kemudian disusul dengan laporan adanya tawon sebanyak 60 kejadian.
Wilayah yang paling banyak menerima laporan ada di Kecamatan Pakis. Yakni telah dilakukan sebanyak 34 evakuasi. Menurutnya, banyaknya evakuasi seperti ular karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi, termasuk kondisi wilayahnya.
“Pakis itu dulu kan banyak persawahan sekarang jadi perumahan. Maka, habitatnya ular jadi terganggu. Maka pengaruhnya banyak ular masuk ke dalam rumah,” bebernya. Dari beberapa ular, paling banyak jenisnya adalah ular kayu, piton, dan ular koros. Kemudian yang menjadi pertanyaan, setelah dievakuasi ular tersebut akan diapakan oleh damkar? Sigit menjawab, ular ini nantinya akan dilepas ke habitat yang jauh dari pemukiman warga.
Selanjutnya, tak jarang ular tangkapan juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan latihan damkar untuk evakuasi.
“Kadang ada yang nampung ular ini, biasanya dibuat makan ular lain juga,” pungkasnya. (nif/man)