Suaragong.com – Kementerian ESDM menyatakan bahwa konflik di Timur Tengah telah menciptakan ketidakstabilan di harga pasar minyak global.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran yang signifikan bagi Indonesia sebagai negara pengimpor minyak. Kenaikan harga minyak dunia akibat konflik tersebut dapat berdampak negatif pada ekonomi Indonesia.
Baca Juga : Gaes !!! Konflik di Timur Tengah Semakin Memanas
Tanggapan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral
Setiap kenaikan harga minyak dunia satu dolar AS per barel berpotensi meningkatkan pendapatan negara sebesar Rp 3,3 triliun. Namun, hal ini juga berdampak pada peningkatan belanja negara yang cukup signifikan, yakni sekitar Rp 9,2 triliun, demikian disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.
Dadan Kusdiana menjelaskan bahwa kenaikan harga minyak dunia sebesar satu dolar AS per barel memberikan tambahan pendapatan negara sekitar Rp 3,3 triliun. Namun, di sisi lain, karena Indonesia juga merupakan negara pengimpor minyak, maka hal ini juga akan meningkatkan beban belanja negara, menciptakan situasi yang kontradiktif.
Menurut Dadan Kusdiana, kenaikan harga sebesar satu dolar AS per barel akan meningkatkan defisit APBN sebesar Rp 5-6 triliun. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kebutuhan anggaran untuk subsidi bahan bakar minyak, yang memberikan dampak signifikan terhadap keuangan negara.
Dampak Ke Sektor Lain
Dadan Kusdiana menjelaskan bahwa kenaikan harga minyak dunia tidak hanya berdampak pada defisit anggaran sebesar Rp 5-6 triliun per dolar AS per barel. Kenaikan harga minyak juga berpotensi memicu kenaikan tarif listrik, yang pada akhirnya akan membebani masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.
Pemerintah telah mengambil langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga listrik dengan menetapkan harga maksimum batu bara sebesar 70 dolar AS per ton. Kebijakan ini sangat efektif karena batu bara merupakan sumber energi utama dalam pembangkitan listrik di Indonesia. Dengan demikian, masyarakat dapat terhindar dari dampak negatif fluktuasi harga batu bara global.
Sejalan dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia sebesar 82 dolar AS per barel dalam APBN 2024. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 329,9 triliun untuk subsidi dan kompensasi energi, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga : Gaes !!! Kenaikan Pajak Barang Impor
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).
Comments 1