SUARAGONG.COM – Membandingkan diri dengan orang lain memang sudah menjadi kebiasaan banyak orang, terutama di era media sosial seperti sekarang. Terkadang kita merasa “kok dia bisa ya?” atau “kenapa gue nggak seperti dia?” saat melihat kehidupan orang lain yang tampak lebih sukses, bahagia, atau sempurna. Namun, kebiasaan ini bisa merusak kesehatan mental kita, lho. Bahkan, media sosial semakin memperburuk situasi ini dengan menyajikan hanya highlight reel dari kehidupan orang lain.
Efek Negatif Membandingkan Diri terhadap Kesehatan Mental
Meninjau dari Satupersen dan HaloDoc. Riset menunjukkan bahwa kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain, terutama melalui media sosial, dapat memicu masalah kesehatan mental yang serius. seperti menurunnya rasa percaya diri hingga depresi. Ada dua jenis perbandingan sosial yang sering terjadi: upward comparison (membandingkan diri dengan orang yang dianggap lebih baik) dan downward comparison (membandingkan diri dengan orang yang dianggap lebih buruk). Keduanya memiliki dampak berbeda terhadap mental kita, namun yang lebih sering terjadi adalah upward comparison, yang justru dapat menurunkan kepercayaan diri dan membuat kita merasa terpuruk.
Kenapa Kita Sering Membandingkan Diri dengan Orang Lain?
Sebagai manusia, kita memang memiliki insting untuk selalu membandingkan diri dengan orang lain. Ini berakar dari kebutuhan untuk mengetahui posisi kita dalam kelompok sosial demi kelangsungan hidup. Namun, di era digital, kebiasaan ini bisa menjadi sangat merugikan. Media sosial memberi kita gambaran yang tidak utuh tentang kehidupan orang lain, hanya menampilkan sisi-sisi terbaik dari hidup mereka—seperti promosi pekerjaan, pernikahan, atau liburan mewah. Kita seringkali lupa bahwa kehidupan nyata jauh lebih kompleks dan tidak semuanya bisa dilihat dari layar ponsel.
Cara Mengubah Mindset Perbandingan yang Merusak
Meskipun kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain sulit dihindari, ada beberapa langkah yang bisa kamu coba untuk mengubah mindset dan mengurangi dampak negatifnya:
- Sadari Pola Perbandingan
- Mulailah dengan menyadari kapan kamu mulai membandingkan diri dengan orang lain. Apa yang memicu perasaan tersebut? Apakah itu media sosial, pertemuan keluarga, atau bahkan saat berbicara dengan teman-teman?
- Catat perasaan yang muncul saat kamu mulai membandingkan diri.
- Ubah Cerita dalam Pikiran
- Ganti pikiran negatif seperti “dia lebih sukses dari aku” dengan “setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda.”
- Fokus pada perkembangan pribadi, bukan pencapaian orang lain. Rayakan setiap pencapaian kecil yang kamu raih, meskipun terasa sepele.
- Detoks Media Sosial
- Unfollow akun yang bikin kamu merasa insecure atau tertekan.
- Batasi waktu yang kamu habiskan di media sosial dengan setting timer atau jadwal.
- Fokuslah pada hubungan dunia nyata, baik dengan teman, keluarga, atau orang-orang yang mendukungmu.
- Tentukan Tujuan Pribadi
- Tentukan tujuan yang realistis untuk dirimu sendiri. Pisahkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
- Fokus pada pencapaian pribadi, bukan perbandingan dengan orang lain. Ukur kemajuanmu tanpa harus membandingkan dengan orang lain.
Ambil Langkah Pertama untuk Bebas dari Perbandingan Diri
Ingat, hidup bukanlah sebuah kompetisi. Ini adalah perjalanan yang unik dan penuh tantangan, dan setiap orang berjalan di jalurnya sendiri. Jika kamu merasa sudah siap untuk mengubah pola pikir dan keluar dari kebiasaan membanding-bandingkan diri, bantuan dari Life Coach atau Psikolog bisa menjadi langkah pertama yang baik. (Aye/Sg).
Baca Juga : Gaes !!! “Self Love” Cintai Dirimu Lalu Orang Lain