Type to search

Cuaca

Gaes !!! Dingin Menggigit Malang Raya Sambut Para Maba

Share
Dingin Menggigit Malang Raya Sambut Para Maba

SUARAGONG.COM – Cuaca dingin yang menggigit dalam beberapa hari terakhir dipastikan akan terus menyelimuti wilayah malang kita untuk beberapa waktu ke depan. Siklus tahunan ini, yang biasanya terjadi antara bulan Juli hingga Agustus, seakan menciptakan suasana seperti tengah berada di belahan bumi yang jauh dari matahari. Pagi ini, suhu terendah sempat menyentuh angka 17 derajat Celsius, namun BMKG mencatat bahwa suhu sebenarnya lebih dingin lagi, dengan catatan terendah mencapai 16 derajat. Bulan Juli hingga Agustus memang dikenal sebagai puncak dari suhu dingin yang ekstrem.

Cuaca Malam dan Pagi Hari Tidak Kalah Menusuk

Di Kabupaten Malang, cuaca malam dan pagi hari juga tidak kalah menusuk. Suhu berkisar antara 15 hingga 22 derajat Celsius, menciptakan suasana dingin yang menusuk hingga ke tulang. Walaupun berada di tengah musim kemarau, sinar matahari yang terik tidak mampu mengangkat suhu udara yang beku ini. Tidak ada hujan yang turun sepanjang pekan ini, membuat sinar matahari seakan menyengat tanpa memberikan kehangatan.

Menurut BMKG, suhu dingin di Malang Raya disebabkan oleh beberapa faktor dramatis. Gerak semu matahari yang menuju utara menyebabkan wilayah Indonesia yang berada di selatan kehilangan sumber panasnya. Akibatnya, suhu udara menjadi sangat dingin, seolah-olah kita berada di tengah musim dingin yang berkepanjangan. Tahun lalu, suhu pernah merosot hingga 16 derajat, menunjukkan betapa ekstremnya suhu saat ini.

Baca Juga : Gaes !!! Atasi Serangan Pilek di Cuaca Yang Tak Menentu

Udara Dingin dari Australia

Lebih lanjut, BMKG menjelaskan bahwa udara dingin dari Australia yang memiliki tekanan udara tinggi turut berkontribusi dalam menurunkan suhu di Indonesia. Udara dingin ini bergerak ke benua Asia, termasuk pulau Jawa, memberikan dampak langsung pada penurunan suhu udara. Fenomena ini seakan memperkuat kesan bahwa kita sedang berada dalam cengkraman musim dingin yang tiada henti.

Kondisi cuaca dingin ini selaras dengan gelombang Maba (Mahasiswa Baru) memasuki Malang Raya. Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kesehatan tubuh dengan meminum air putih secara teratur, meski tidak merasa haus. Selain itu, pelindung kulit seperti sunblock tetap diperlukan untuk melindungi dari radiasi ultraviolet (UV) yang menyengat meski cuaca dingin. Durasi kemarau diperkirakan berlangsung empat hingga lima bulan, dan tahun ini akan mengalami fenomena La Nina, yang berbeda dari tahun lalu yang mengalami El Nino. Fenomena ini menggarisbawahi betapa dramatisnya perubahan cuaca yang sedang kita alami. (Ind)

Baca Juga : Gaes !!! Bediding: Fakta Menarik Fenomena Dingin Malam di Jawa

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *