SUARAGONG.COM – Komisi D DPRD Jawa Timur mendukung penuh langkah Dinas Perhubungan Jatim dalam mengembangkan empat pelabuhan pengumpan regional. Yang baru saja dihibahkan oleh pemerintah pusat. Keempat pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Paciran, Pelabuhan Banyuwangi, Pelabuhan Sapeken, dan Pelabuhan Kangean. Pengembangan pelabuhan-pelabuhan ini diharapkan dapat menggerakkan perekonomian di empat wilayah yang menjadi target. Antaranya target tersebut yaitu wilayah barat Jatim, Bali, NTB, NTT, serta Madura.
Pengolaan Pelabuhan untuk Tingkatkan Ekonomi Sekitar
Abdul Halim, Ketua Komisi D DPRD Jatim, menegaskan bahwa jika pengelolaan pelabuhan ini maksimal. Maka pelabuhan- pelabuhan tersebut bisa menjadi pengungkit ekonomi di wilayah tersebut.
“Pelabuhan Paciran akan melayani wilayah barat hingga Kalimantan. Sementara Banyuwangi akan menghubungkan Bali, NTB, dan NTT. Pelabuhan Sapeken dan Kangean di Madura juga memiliki peran strategis,” ujar Abdul Halim, Selasa (12/11/2024).
Dalam rapat terkait R-APBD Jatim 2025, Dinas Perhubungan Jatim mengajukan tambahan anggaran. Untuk pemeliharaan sarana dan prasarana keempat pelabuhan pengumpan regional ini. Mengingat sebagian besar pelabuhan tersebut dibangun pada tahun 1990-an, beberapa infrastruktur memerlukan renovasi agar dapat berfungsi optimal.
“Kami mendukung penuh upaya ini dan akan memberikan bantuan sesuai kebutuhan. Saat ini, Pemprov Jatim juga sudah menempatkan pegawai untuk operasional pelabuhan tersebut,” lanjut Abdul Halim.
Pelabuhan Pengumpan Regional
Selain keempat pelabuhan pengumpan regional yang sudah diserahkan, Dinas Perhubungan Jatim juga berencana untuk menurunkan status beberapa pelabuhan pengumpan nasional di wilayah selatan Jatim menjadi pelabuhan pengumpan regional. Hal ini sejalan dengan pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) yang menghubungkan Pacitan hingga Banyuwangi, yang bertujuan meningkatkan konektivitas wilayah selatan Jatim, baik melalui jalur darat maupun laut.
Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Nyono, menjelaskan bahwa pelabuhan baru yang sedang dibangun di Prigi dan Teluk Pacitan diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun depan. Di Sendang Biru dan Jeni, proyek studi kelayakan (FS) dan Amdal juga sedang berjalan.
“Pembangunan pelabuhan ini bertujuan untuk memperlancar distribusi barang, menekan biaya logistik, dan meningkatkan daya saing komoditas Jatim,” ujar Nyono.
Dengan pengembangan pelabuhan yang lebih merata, ekonomi Jatim diharapkan tumbuh lebih pesat. Nyono optimis, dengan adanya konektivitas yang lebih baik, pertumbuhan ekonomi Jatim bisa mencapai 5-6% di masa mendatang, terutama di wilayah selatan yang kaya akan sumber daya alam seperti tambang emas, perkebunan, dan perikanan.