Suaragong.com – Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang berkepanjangan dan masih menjadi permasalahan serius dalam bidang kesehatan masyarakat. Berdasarkan laporan global tentang TBC tahun 2023, Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara dengan jumlah kasus TBC tertinggi di dunia, setelah India dan diikuti oleh Cina.
Tanggapan Kepala Dinas Lumajang
Kepala Dinas Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, menghimbau agar para tenaga kesehatan di Lumajang lebih giat dalam memberikan penyuluhan mengenai penyakit TBC kepada masyarakat. Himbauan ini disampaikan beliau saat membuka Seminar Strategi Eliminasi TBC di Pendopo Glagaharum, Senduro, Sabtu (24/08/2024).
Baca Juga : Gaes !!! Upaya Penurunan Stunting di Lumajang
“Penyakit TBC memang seringkali menimbulkan stigma negatif di masyarakat. Banyak orang merasa takut dan enggan berinteraksi dengan penderita TBC. Oleh karena itu, tugas kita bersama, terutama para tenaga kesehatan, adalah memberikan edukasi yang tepat. Tujuannya agar para penderita TBC tidak merasa terisolasi atau kehilangan semangat untuk sembuh,” ujarnya.
Meskipun berpotensi mengancam jiwa, tuberkulosis (TBC) masih dapat disembuhkan sepenuhnya jika ditangani dengan tepat. Umumnya, pasien TBC paru disarankan untuk mengonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu 6 hingga 12 bulan.
Obat-obatan untuk TBC paru umumnya mengandung jenis antibiotik khusus yang disebut antituberkulosis. Obat-obatan ini berfungsi untuk membunuh bakteri penyebab TBC. Pengobatan TBC biasanya dilakukan dalam dua tahap utama, yaitu tahap intensif dan tahap lanjutan.
“Pengobatan TBC berbeda dengan penanganan luka biasa. Jika luka bisa langsung terlihat sembuh, TBC membutuhkan proses yang lebih panjang dan pendekatan yang lebih komprehensif. Oleh karena itu, saya berharap kita semua dapat memberikan edukasi yang tepat, lebih sabar, dan lebih empati kepada pasien TBC agar mereka dapat segera pulih,” ujarnya.
Tujuan Edukasi TBC
Dalam kesempatan yang sama, dr. Wawan Arwijanto menjelaskan bahwa Seminar Strategi Eliminasi TBC merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-7 RSUD Pasirian. Sebagai bentuk apresiasi, panitia memberikan 5 Satuan Kredit Profesi (SKP) Kemenkes secara gratis kepada 200 peserta undangan. Narasumber dalam seminar ini adalah dr. Trisasongko Budi Satrio, Sp.P yang menyampaikan materi tentang diagnosa dan penanganan tuberkulosis, serta Farianingsih, S.ST., M.Kes yang membahas topik tuberkulosis pada ibu hamil.
Baca Juga : Gaes !!! Peningkatan Potensi Tembakau di Lumajang
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).
Comments 2