SUARAGONG.COM – Fakta Ceker Ayam: Amankah Dikonsumsi?. Ceker ayam, atau kaki ayam, telah lama menjadi salah satu kuliner favorit di berbagai daerah di Indonesia. Dengan teksturnya yang kenyal dan rasa yang gurih, ceker ayam sering diolah menjadi berbagai hidangan lezat seperti sop, soto, hingga dimsum. Namun, seiring dengan popularitasnya, muncul pertanyaan: apakah ceker ayam aman untuk dikonsumsi dari sisi kesehatan?. Mari kita liat Fakta dari Ceker atau Kaki Ayam ini.
Fakta Ceker atau Kaki Ayam
Secara umum, ceker ayam mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat. Faktanya dalam satu porsi ceker ayam, terkandung:
- Protein: Sekitar 19-20 gram protein per 100 gram ceker ayam.
- Kolagen: Kandungan kolagen dalam ceker ayam sangat tinggi, yang bermanfaat untuk kesehatan kulit, sendi, dan tulang. Kolagen membantu meningkatkan elastisitas kulit dan memperkuat struktur jaringan tubuh.
- Kalsium: Ceker ayam mengandung sekitar 88 mg kalsium per 100 gram, yang berkontribusi pada kesehatan tulang dan gigi.
- Fosfor: Sekitar 60 mg fosfor per 100 gram, yang berperan dalam proses pembentukan energi dan menjaga kesehatan tulang.
- Zat Besi: Kandungan zat besi membantu dalam pembentukan sel darah merah dan transportasi oksigen ke seluruh tubuh.
- Magnesium: Sekitar 22 mg magnesium per 100 gram, penting untuk fungsi otot dan saraf.
Kolagen Pada Ceker
Ini nih yang paling populer, yaitu Kolagen yang terkandung dalam ceker ayam. Dikenal memiliki manfaat signifikan bagi kesehatan kulit dan sendi. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di ‘Journal of Agricultural and Food Chemistry’. Kolagen dari ceker ayam dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi tanda-tanda penuaan. Selain itu, ada juga kandungan kalsium dan fosfornya yang cukup baik untuk menjaga kesehatan tulang.
Catatan: Ceker Memiliki Kandungan lemak
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Ceker ayam memiliki kandungan lemak yang cukup tinggi. Terutama pada bagian kulitnya loh Gaes. Lemak ini, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh. Jadi jangan berlebihan banget makannya.
Selain itu, ceker ayam juga sering kali dimasak dengan cara yang tidak sehat. Seperti berbagai olahan ceker yang digoreng atau dibumbui dengan garam dan saus dalam jumlah banyak. Kalau ini sih pastinya dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Jangan berlebihan Ya dek ya.
Olahan Ceker Ayam yang Baik
Olahan ceker ayam yang paling baik untuk kesehatan adalah yang dimasak dengan metode yang lebih sehat, seperti direbus atau dikukus. Contoh olahan ceker ayam yang baik antara lain:
- – Sop Ceker Ayam: Ceker ayam yang direbus dalam kaldu sayuran rendah garam dapat menjadi sumber nutrisi yang menyehatkan dan menghangatkan.
- – Soto Ceker: Ceker yang direbus dengan bumbu rempah-rempah seperti kunyit, jahe, dan daun jeruk juga dapat menjadi pilihan sehat yang kaya akan rasa dan aroma.
- – Dimsum Ceker: Dimsum ceker yang dikukus tanpa tambahan lemak atau minyak yang berlebihan tetap bisa dinikmati sebagai hidangan sehat.
Olahan Ceker Ayam yang Harus Dibatasi
Beberapa olahan ceker ayam sebaiknya dibatasi konsumsinya karena kandungan lemak dan garam yang tinggi:
- – Ceker Goreng: Proses penggorengan membuat ceker ayam menyerap banyak minyak, yang meningkatkan kandungan lemak jenuh. Konsumsi ceker goreng secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kolesterol tinggi.
- – Ceker Pedas atau Balado: Olahan ceker dengan bumbu pedas yang tinggi garam dan minyak juga sebaiknya dibatasi, karena dapat memicu tekanan darah tinggi dan gangguan pencernaan.
- – Ceker dengan Saus Kental: Olahan yang menggunakan saus kental berbahan dasar santan atau krim dapat menambah jumlah kalori dan lemak, sehingga sebaiknya dikonsumsi dengan bijak.
Konsumsi Yang Cukup dan Jangan Berlebihan
Keamanan konsumsi ceker ayam juga sangat bergantung pada kebersihannya. Bagian kaki ayam bisa terpapar kotoran dan bakteri selama proses peternakan dan penanganan. Jika tidak dibersihkan dengan baik, ceker ayam dapat menjadi sumber infeksi bakteri seperti *Salmonella* dan ‘Campylobacter’, yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan.
Dari sudut pandang medis, ceker ayam bisa menjadi bagian dari diet yang sehat jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan dimasak dengan cara yang sehat. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa ceker ayam dicuci bersih dan dimasak hingga matang sempurna untuk membunuh bakteri berbahaya.
Secara keseluruhan, meski ceker ayam dapat menjadi sumber nutrisi yang baik, konsumsi yang berlebihan dan metode memasak yang tidak sehat bisa menimbulkan risiko bagi kesehatan. Sebaiknya, tetap bijak dalam mengonsumsinya dan pastikan ceker ayam yang Anda makan bersih dan matang sempurna. (Aye/Sg)
Sumber/Tinjauan :
1. Harvard T.H. Chan School of Public Health. “Fats and Cholesterol”. (https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/what-should-you-eat/fats-and-cholesterol/).
2. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). “Salmonella and Food”. (https://www.cdc.gov/foodsafety/salmonella.html).
3. Journal of Agricultural and Food Chemistry. “Collagen from Chicken Feet and Its Nutritional Benefits”. (https://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/jf991250v).