SUARAGONG.COM – Banyuwangi, sebuah kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Jawa. Dikenal tidak hanya karena pesona alamnya yang menakjubkan, tetapi juga karena keberagaman budaya yang kaya. Kabupaten ini, yang berbatasan langsung dengan Pulau Bali, memiliki berbagai destinasi wisata alam yang patut dikunjungi. Antaranya Seperti Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Meru Betiri, Kawah Ijen dengan fenomena api birunya, dan masih banyak lagi. Namun, pesona Banyuwangi tidak hanya terletak pada keindahan alamnya. Kekayaan budaya yang telah terjaga turun-temurun juga menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Salah satu tradisi yang paling ikonik dalam Festival Gandrung Sewu adalah Tari Gandrung. Sebuah tarian khas suku Osing yang berasal dari Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.
Festival Gandrung Sewu: Pesona Budaya nan Magis dan Keindahan Alam Banyuwangi
Tari Gandrung adalah wujud rasa syukur masyarakat Banyuwangi atas hasil panen mereka. Tarian ini dipentaskan berpasangan dengan iringan musik yang menggabungkan unsur budaya Jawa dan Bali. Makna kata “gandrung” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti “tergila-gila” atau “cinta habis-habisan”, yang menggambarkan antusiasme dan kecintaan masyarakat Banyuwangi terhadap tarian ini.
Selain Tari Gandrung, pengunjung juga dapat menikmati berbagai karya seni khas Banyuwangi, seperti batik Osing. Bagi para wisatawan yang tertarik, ada kesempatan untuk berkreasi menggambar motif batik khas Osing bersama perajin lokal, menambah kedalaman pengalaman budaya yang bisa mereka rasakan.
Festival Gandrung Sewu: Kolaborasi Budaya dan Pariwisata
Sejak tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi rutin menyelenggarakan Festival Gandrung Sewu yang kini menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sejak 2023. Festival ini telah berkembang menjadi salah satu atraksi wisata utama di Banyuwangi, menarik wisatawan dari seluruh penjuru dunia.
Tahun ini, Festival Gandrung Sewu mengangkat tema “Payung Agung”, sebuah simbol yang menggambarkan keberagaman etnis dan budaya yang hidup harmonis di Banyuwangi. Plt Bupati Banyuwangi, Sugirah, dalam konferensi persnya menyatakan bahwa tema tersebut mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan kearifan lokal yang terus dijaga oleh masyarakat Banyuwangi.
“Payung Agung melambangkan kebersamaan dan keberagaman. Banyuwangi adalah rumah bagi berbagai budaya, seni, dan tradisi yang perlu kita lestarikan,” ujar Sugirah di Pantai Marina Boom, Sabtu (26/10/2024).
Festival Gandrung Sewu diselenggarakan di kawasan wisata Pantai Marina Boom, yang menyajikan pemandangan alam yang indah sebagai latar belakang pertunjukan. Event ini sukses menarik ribuan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, untuk menyaksikan tarian kolosal yang memukau.
Melestarikan Kesenian Tradisional dengan Sentuhan Modern
Festival Gandrung Sewu 2024 bukan hanya menjadi ajang perayaan budaya, tetapi juga sarana untuk melestarikan kesenian tradisional Banyuwangi, khususnya Tari Gandrung. Dengan kemasan yang lebih modern, festival ini diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya lokal.
Sugirah menambahkan, “Dengan melibatkan berbagai pihak dalam penyelenggaraan festival ini, kami berharap generasi muda tertarik untuk terus melestarikan dan mengembangkan seni budaya lokal. Ini adalah bentuk regenerasi budaya yang kami jaga dengan penuh semangat.”
Festival Gandrung Sewu juga mendapat apresiasi dari Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Kreativitas Kementerian Pariwisata, Restog Krisna Kusuma. Menurutnya, Festival Gandrung Sewu adalah contoh nyata dari inovasi dalam pariwisata dan ekonomi kreatif yang melibatkan kolaborasi antara seniman, pelaku pariwisata, dan pelaku UMKM.
Ikon Pariwisata Banyuwangi yang Mendunia
Lebih dari satu dekade sejak pertama kali digelar, Festival Gandrung Sewu kini menjadi salah satu ikon pariwisata utama di Banyuwangi. Setiap tahun, ribuan penari Gandrung tampil bersama di tepi pantai, menciptakan pemandangan yang tidak hanya memukau, tetapi juga penuh makna. Festival ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkenalkan tradisi budaya Banyuwangi kepada dunia. Sekaligus juga menjadi daya tarik wisata yang mendatangkan keuntungan ekonomi bagi daerah.
Bagi wisatawan, Festival Gandrung Sewu adalah kesempatan langka untuk menikmati perpaduan sempurna antara keindahan alam dan kekayaan budaya yang dimiliki Banyuwangi. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan tarian kolosal yang penuh semangat. Rasakanlah sendir kehangatan dari budaya Banyuwangi yang menyambut setiap pengunjung dengan tangan terbuka. (Aye/Sg).
Baca Juga : Gaes !!! Motif Batik Gajah Oling Resmi Diakui sebagai Kekayaan Intelektual Banyuwangi