Type to search

Hiburan

Gaes !!! Film Sumala: Urban Legend Yang Hadir di Layar Lebar

Share
Film Horor Sumala, Urban Legend yang hadir di layar lebar, membawa kisah penuh misteri akan perjanjian manusia dengan iblis.

SUARAGONG.COM – Film horor Sumala, yang terinspirasi dari kisah nyata di Kabupaten Semarang, segera hadir di layar bioskop. Sebuah legenda urban yang dikenal luas di masyarakat, Sumala membawa kisah penuh misteri tentang perjanjian manusia dengan iblis yang berakhir tragis. Film ini telah menarik perhatian sejak awal kemunculannya di media sosial, terutama melalui utasan akun di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), yang semakin memicu rasa penasaran publik.

Alur Kisah yang Menegangkan

Kisah Sumala berpusat pada sepasang suami istri, Soedjiman dan Sulastri, yang sangat mendambakan keturunan. Segala upaya telah mereka lakukan, namun hasilnya tetap nihil. Dalam keputusasaan, mereka akhirnya memutuskan untuk membuat perjanjian dengan kekuatan gelap, sebuah langkah yang kelak mengubah kehidupan mereka menjadi malapetaka.

Film ini tidak membuang waktu untuk membangun ketegangan. Menurut review dari Cinemags, sejak menit pertama penonton sudah disajikan suasana mencekam. Darius Sinathrya yang memerankan Soedjiman berhasil membangun karakter dingin dan penuh ambisi, sedangkan Luna Maya sebagai Sulastri menampilkan performa kuat yang membawa emosi tragis dalam cerita.

Film Sumala, yang disutradarai oleh Betz Illustration dan naskahnya ditulis oleh Riheam Junianti, membawa penonton pada perjalanan ke masa lalu, tepatnya tahun 1948 di sebuah desa terpencil di Kabupaten Semarang. Dikisahkan bahwa di tahun 1970-an, terjadi serangkaian kasus anak-anak hilang yang ditemukan tewas dengan cara yang tidak wajar. Misteri ini dikaitkan dengan legenda Sumala, yang dipercaya berawal dari perjanjian antara Soedjiman dan kekuatan gelap.

Pesan Moral dalam Balutan Horor

Meski dibalut dengan genre horor, Sumala menyimpan pesan moral yang kuat. Salah satu pesan yang disampaikan adalah peringatan agar manusia tidak mempersekutukan Tuhan dengan kekuatan gelap. Akibat dari perbuatan tersebut, digambarkan dengan jelas melalui nasib tragis keluarga Soedjiman. Penonton dibawa untuk memahami bahwa segala bentuk perjanjian dengan kekuatan jahat tidak akan berakhir baik.

Selain itu, film ini juga menyentuh isu sosial tentang perlakuan tidak adil terhadap mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Dalam kisah Sumala, anak-anak yang lahir dengan kelainan fisik sering diperlakukan dengan kejam, bahkan dianggap tidak layak hidup. Hal ini menyoroti stigma sosial yang kerap terjadi di masyarakat, di mana mereka yang berbeda sering kali diperlakukan dengan semena-mena.

Sumala juga menggambarkan bagaimana anak-anak sering menjadi korban dari perilaku orang tua mereka. Pemuka masyarakat seperti Soedjiman, digambarkan sebagai sosok yang memimpin upaya pembinasaan terhadap mereka yang dianggap tidak layak, mengilustrasikan kekejaman masyarakat pada masa itu.

Penantian Para Penggemar Urban Legend di Bioskop

Bagi para penggemar cerita horor dan urban legend, Sumala menawarkan sajian penuh ketegangan dengan latar sejarah yang kuat. Film ini tidak hanya menyajikan horor, tetapi juga memberikan refleksi sosial yang relevan dengan kehidupan masyarakat saat ini. Bagi mereka yang sudah mengikuti cerita Sumala di media sosial, kehadiran film ini di bioskop pada tanggal 26 September 2024 tentunya sangat dinantikan.

Dengan produksi yang digarap oleh Hitmaker Studio, Sumala diharapkan menjadi salah satu film horor yang mampu mencuri perhatian di tengah maraknya film-film lokal lainnya. Sentuhan kisah nyata yang terbungkus dalam alur fiktif membuat film ini memiliki daya tarik tersendiri. (Aye/Sg).

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *