SUARAGONG.COM – Indonesia, negeri dengan keindahan alam yang memukau, ternyata menyimpan potensi bencana besar di bawah permukaannya. Salah satu ancaman terbesar yang tengah menjadi perhatian adalah gempa bumi Megathrust. Sebuah fenomena yang tak hanya menakutkan namun juga bisa membawa dampak dahsyat. Kekhawatiran tentang Megathrust ini semakin meningkat setelah gempa besar mengguncang wilayah Nankai, Jepang, pekan lalu. Kini, perhatian publik tertuju pada Indonesia yang dikepung oleh 13 zona Megathrust.
Apa Itu Gempa Megathrust?
Gempa Megathrust terjadi di zona subduksi, yaitu wilayah di mana lempeng tektonik Bumi saling bertubrukan dan salah satu lempeng terdorong di bawah lempeng lainnya. Kedua lempeng tersebut biasanya terus bergerak mendekati satu sama lain, tetapi terkadang “terjebak” karena gesekan yang terjadi. Akhirnya, ketika regangan menumpuk melebihi batas gesekan, energi dilepaskan dalam bentuk gempa bumi besar yang disebut Megathrust. Inilah yang bisa memicu bencana besar, termasuk tsunami yang sangat merusak.
Zona Megathrust di Indonesia: Potensi Bahaya yang Harus Diwaspadai
Indonesia yang berada di jalur Cincin Api Pasifik adalah salah satu negara yang paling rawan terhadap gempa Megathrust. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, baru-baru ini mengingatkan adanya dua segmen Megathrust yang sangat perlu diwaspadai. Antaranya : Seismic Gap Megathrust Selat Sunda dengan potensi magnitudo 8,7 dan Megathrust Mentawai-Suberut yang diprediksi bisa mencapai magnitudo 8,9. Menurutnya, “Rilis gempa di kedua segmen Megathrust ini boleh dikata tinggal menunggu waktu karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar.”
Para Pakar dalam Penelitian
Penelitian yang dirilis oleh sejumlah pakar, termasuk dari BMKG, menunjukkan bahwa wilayah Jawa Barat dan Sumatra memiliki tingkat kegempaan yang tinggi. Hal ini di akibat pertemuan lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Sunda. Jika terjadi gempa besar di zona ini, dampaknya diperkirakan akan sangat signifikan. Terutama terhadap ancaman tsunami yang bisa mencapai ketinggian 34 meter di sepanjang pantai barat Sumatra dan selatan Jawa, khususnya di dekat Semenanjung Ujung Kulon.
Penelitian lebih lanjut menggunakan data katalog seismik dari BMKG dan International Seismological Center (ISC) menunjukkan adanya kesenjangan seismik di bagian selatan Jawa Barat dan tenggara Sumatra. Kesenjangan ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut berpotensi menjadi sumber gempa Megathrust di masa mendatang.
Baca Juga : Gaes!!! Waspada Bencana Alam dan DB Di Puncak Musim Penghujan
Kesiapsiagaan dan Peran Generasi Muda
Ancaman Megathrust ini tidak boleh dianggap remeh. Kesiapsiagaan dan edukasi menjadi kunci untuk menghadapi potensi bencana ini. BMKG terus melakukan pengamatan dan pemodelan untuk memprediksi potensi gempa dan tsunami di Indonesia. Namun, kesiapsiagaan masyarakat juga harus ditingkatkan. Edukasi mengenai tanda-tanda awal gempa, rencana evakuasi, serta pemahaman tentang wilayah yang rawan bencana harus terus dipromosikan, terutama di kalangan generasi muda.
Dengan mengetahui bahaya yang mengintai di bawah lempeng Bumi, penting bagi kita semua untuk lebih siaga dan proaktif dalam menghadapi kemungkinan bencana. Jangan biarkan ketidaktahuan menjadi alasan kita lengah dalam menghadapi situasi yang berbahaya. Sebaliknya, mari bersama-sama meningkatkan kesiapsiagaan agar kita bisa melindungi diri dan orang-orang tercinta dari ancaman gempa bumi Megathrust yang tak terduga. (Aye/Sg).
Baca Juga : Gaes!!! Gempa Afghanistan Tewaskan 2000 Korban Jiwa