Malang, Suaragong – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang melakukan pemantauan pasar dan peninjauan Harga Bahan Pokok. Pemantauan dilakukan di Pasar Tawangmangu, Pasar Blimbing dan juga Superindo di Kawasan Sulfat. Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Wahyu Hidayat didampingi Sekda Kota Malang Erik Setyo Santoso, serta perangkat daerah yang masuk dalam TPID Kota Malang.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan bahwa untuk harga komoditi diantara 2 pasar yakni Pasar Tawangmangu dan Pasar Besar berbeda. Ia berpendapat jika harga untuk komoditi di pasar Tawangmangu lebih stabil di bandingkan di Pasar Blimbing.
Baca juga : Pasar Gadang dan Terminal Hamid Rusdi Jadi Satu?
“Pasar Blimbing rata-rata dari beberapa komoditi memiliki harga yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena rata-rata pedagang menyampaikan jika untuk harga komoditi yang dijual belikan bukan dari harga distributor,”ungkapnya.
Lebih lanjut, untuk harga di Pasar Tawangmangu lebih stabil karena harga komoditi yang di jual belikan langsung dari distributor.”Jika di Pasar Tawangmangu itu ada yang langsung ke distributor jadi tidak menunggu orang yang datang ke sana yakni tengkulak. Jadi mereka bisa lebih mengatur harganya lebih baik daripada Pasar Blimbing,”pungkasnya.
Untuk selanjutnya, harga komoditi di Swalayan Superindo menyesuaikan Harga Eceran Tertinggi (HET). Dengan ini membuktikan bahwa beberapa orang lebih tertarik untuk belanja di suprindo karena harga yang lebih stabil daripada pasar.
“Seperti harga gula di pasar Rp 17 ribu sedangkan di toko retail modern ini hanya Rp 16 ribu per kilonya. Termasuk beras premium juga di Superindo hanya Rp 69 ribu per 5 kilonya. Jadi tidak ada kenaikan harga yang melonjak, tetap stabil,” terangnya.
Pihaknya, menyampaikan bahwa dari pemantaun tiga tempat tadi, akan dilakukan trobosan oleh TPID Kota Malang. Trobosan yang dimaksud yaitu dengan mengintervensi sepertiemberikan subsidi beras dan komoditas lainnya.
“Nah dari pemantauan di 3 tempat itu tadi, saya bersama TPID akan merapatkan untuk mencari skenario yang terbaik. Apakah nanti terkait dengan intervensi subsidi beras, kemudian nanti kita lihat apakah ada penambahan komoditi selain beras di Warung Tekan Inflasi.”imbuhnya.(fat/man)