SUARAGONG.COM – Sebuah serangan siber menjadi tantangan tersendiri di dunai serba digital sekarang ini. Ada Beragam dan bermacam praktik kejahatan digital ini salah satu contohnya adalah Malware. Beredar Isu bahwa Malware kini kembali menyerang perangkat, Khususnya pada User Android.
Bahaya Malware : Mengincar Perangkat Mu
Buat kamu yang belum tau nih, Malware adalah singkatan dari malicious software. Dimana merujuk pada perangkat lunak atau kode yang dirancang untuk merusak, menyusup, atau mengganggu sistem komputer, jaringan, atau perangkat lainnya. Hal ini merupakan salah satu praktik kejahatan siber yang saat ini menjadi momok menakutkan khususnya user Android. Digadang bisa mencuri Kode One Time Password (OTP) sebagai gerbang masuk para pelaku. Dan membobol habis Rekening Bank kamu. Waspada Gaes. Bisa dibilang ini merupakan gaya baru mencuri uang.
Menguras Habis Data hingga Finansial
Dengan berhasil mencuri OTP, pelaku kejahatan siber bisa mendapatkan akses ke rekening bank korban, dan tanpa ampun menguras isinya. Menurut laporan terbaru dari peneliti ZLabs, bagian dari perusahaan keamanan Zimperium, ancaman ini semakin nyata dengan adanya kampanye pencurian SMS besar-besaran. Penelitian tersebut mengungkapkan adanya lebih dari 107 ribu sampel malware yang terhubung dengan tindakan kejahatan ini. Jumlah ini menunjukkan betapa masif dan terorganisirnya operasi pencurian data melalui malware. Dan hingga kini menjadi ancaman serius bagi pengguna Android di seluruh dunia.
Metode yang Biasa Digunakan
Cara atau metode pertama yang biasa dilakukan pencuri ini adalah terhubung pada Perangkat kalian dulu. Biasanya Modus yang digunakan adalah dengan membuat laman download aplikasi palsu atau lewat bot Telegram. Para pelaku akan menyebar iklan aplikasi palsu dengan sangat rapih danseolah olah meyakinkan, dan korban yang tertipu akan masuk ke link tersebut.
Setelah terhubung, selanjutnya adlaah memasukkan malware yang sudah di setting untuk bekerja sebagaimana Jobdeks yang diberikan Pencuri. Malware akan melakukan tugasnya membuat pengguna ponsel memberikan izin membaca pesan SMS mereka, dikutip dari Mashable, Senin (5/8/2024). Tak hanya Pesan Bot dalam Telegram juga bisa jadi aksesnya. Peneliti menemukan ada 2.600 bot yang melakukan kejahatan. biasanya mereka merayu dengan download Aplikasi bajakan atau suatu konten sensitif. Jagan tertipu ya gaes.
Setelah mendapatkan informasi dan erbagai akses di perangkat. Mereka akan masuk dengan data tersebut dan mengincar beberapa akun finansial kalian, seperti bank atau e-Wallet. Terdapat 113 negara telah menjadi korban pencurian tersebut. Mayoritas korban berasal dari India dan Rusia, namun jumlah besar juga ditemukan di Brasil, Meksiko, Amerika Serikat (AS), Ukraina, dan Spanyol.
Antisipasi Malware
Pihak Google yang menyadari hal ini juga menyarankan bagi para user untuk memanfaatkan fitur Google Play Protect. Dimana bisa melindungi perangkat pengguna dari infeksi malware. Fitur ini secara otomatis memindai dan mengidentifikasi aplikasi berbahaya, memberikan lapisan perlindungan tambahan bagi pengguna Android. (Aye/Sg).