SUARAGONG.COM – Pendidikan merupakan kunci penting bagi masa depan bangsa, dan pemerintah Indonesia terus mengupayakan pembaruan dalam sistem pendidikan dengan menyediakan anggaran yang cukup besar untuk mendukung berbagai program pendidikan. Melansir dari Media Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenku). Hingga Oktober 2024, anggaran pendidikan telah terealisasi sebesar Rp463,1 triliun. Atau sekitar 69,6% dari pagu yang ditetapkan. Anggaran ini mengalami peningkatan 10,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan digunakan untuk berbagai program penting. Salah satunya untuk mendukung pendidikan bagi kelompok masyarakat yang kurang mampu.
Pencapaian KIP Kuliah: Mendukung Mahasiswa Berprestasi dari Keluarga Miskin
Contoh nyata dari dampak positif anggaran pendidikan dapat dilihat dari kisah inspiratif para penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, seperti Melly Puspita dan Ahmat Ikhsan. Melly, yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas, berhasil menyelesaikan studi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan predikat cumlaude berkat bantuan KIP Kuliah. Bantuan tersebut membantu Melly mengatasi keterbatasan biaya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Senada dengan Melly, Ahmat Ikhsan yang berasal dari keluarga petani di Sumatera Barat juga mendapat manfaat dari program KIP Kuliah, yang memungkinkan dirinya untuk melanjutkan studi di Universitas Negeri Padang. Ahmat tidak hanya berhasil menjalani perkuliahan, tetapi juga berprestasi dengan timnya di kontes mobil hemat energi nasional dan internasional.
Penggunaan Anggaran Pendidikan
Sebagian besar anggaran pendidikan digunakan untuk mendukung berbagai program yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia:
- Belanja Pemerintah Pusat:
- Kemendikbud mendapatkan anggaran Rp74,1 triliun, yang digunakan untuk bantuan PIP bagi 15,1 juta siswa dan KIP Kuliah bagi 789.100 mahasiswa. Selain itu, juga digunakan untuk pembayaran Tunjangan Profesi Guru bagi 335.400 guru non-PNS.
- Kementerian Agama:
- Kementerian Agama tercatat menerima anggaran Rp54,7 triliun, yang digunakan untuk gaji pengajar, PIP untuk 2,2 juta siswa, KIP Kuliah bagi 99.860 mahasiswa, serta Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk 9,3 juta siswa.
- Transfer Ke Daerah:
- Sebesar Rp295,6 triliun digunakan untuk dana alokasi umum (DAU) yang di earmark untuk pendidikan di daerah, termasuk BOS bagi 43,7 juta siswa dan Bantuan Operasional PAUD untuk 6,2 juta peserta didik.
- Pembiayaan Sektor Pendidikan:
- Selain itu, Rp15,0 triliun juga dialokasikan untuk dana abadi pendidikan, yang diharapkan dapat mendukung kelangsungan pembiayaan pendidikan di masa depan.
Target dan Capaian Peningkatan Pendidikan
Menurut data, angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi Indonesia meningkat signifikan. Dilihat dari 13,10% pada 2005 menjadi 31,45% pada 2023,. Meskipun data ini masih lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Pemerintah menargetkan APK Pendidikan Tinggi Indonesia mencapai 43,87% pada 2035 dan 60% pada 2045. Peningkatan ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan kualitas lulusan dalam bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM).
Anggaran yang telah direalisasi ini berperan penting dalam mewujudkan visi besar Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan, menciptakan sumber daya manusia yang inovatif, serta meningkatkan akses pendidikan bagi kelompok masyarakat miskin dan rentan. (Aye/sG).
Baca Juga : Gaes !!! Mendikdasmen Siapkan Platform Matematika Inovatif untuk Pendidikan Usia Dini