Nasional, Suaragong – Di masa-masa ini Indonesia menurut Sensus Kependudukan memasuki fase ageing population. Dimana proporsi penduduk lanjut usia (Lansi) semakin meningkat atau bertambah. Dalam catatan Sensus Penduduk Indonesia tahun 2023. Diungkapkan hampir 12 persen atau sekitar 29 juta penduduk Indonesia masuk kategori lansia. Dan kini di tahun 2024 diprediksikan akan bertambah lebih banyak. Hal inilah yang mendorong pemerintah Indonesia untuk menjaga kesehatan para lansia agar tetap aktif, Produktif dan Bahagia di masa tuanya.
Fase Ageing Population
Peningkatan Lansia di Indonesia juga diprediksi oleh Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono. Ia menjelaskan peningkatan Lansia tersebut juga akan bertambah secara signifikat mengingat memasuki Fase Ageing Population hingga tahun 2045 nanti. Diperkirakan, Indonesia akan memiliki 20 persen atau sekitar 50 juta jiwa lansia.
Dalam kondisi ini, Pemerintah Indonesia perlu mengupayakan langkah-langkah untuk menjaga kesehatan lansia agar mereka tetap sehat, aktif, dan bahagia. Salah satu langkah atau pengupayaan tersebut adalah dengan melakukan Skrining Kesehatan untuk lansia.
“Skrining kesehatan tersebut harus yang dilakukan secara maksimal, yaitu didukung oleh pengetahuan medis yang lebih baik. Salah satunya adalah apa yang disampaikan pada diseminasi hasil penelitian ini,” kata Prof. Dante saat menghadiri Diseminasi Hasil Penelitian yang dilakukan oleh tim FKUI (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) dan ERIA (Economic Research Institute for ASEAN and East Asia) di IMERI FKUI, Jakarta pada Kamis (11/12) Lalu.
Penelitian Penduduk Lanjut Usia (Lansia)
Diseminasi hasil penelitian dengan tema “Longevity in Indonesian Population: Nutrition and Health Status, Dietary Intake, and Lifestyle Profile from Gili Iyang and Miduana Villages” ini merupakan studi tentang daerah-daerah di Indonesia yang memiliki penduduk berusia lebih dari 100 tahun, tetapi masih dapat berkegiatan secara aktif.
Dalam menjaga Kesehatan, Aktif dan Produktifitas Hidup Lansia, Terdapat 4 pilar utama antaranya :
- Gaya hidup,
- Lingkungan,
- Nutrisi dan kesehatan, serta;
- Faktor Sosial-Ekonomi.
Dilakukan Pula sebuah penelitian selama 6 bulan dalam pengkajian pengupayaan kesehatan lansia ini. Berlokasi di dua wilayah yaitu di Dusun Miduanna Kabupaten Cianjur Jawa Barat dan Pulau Gili Iyang di Madura Jawa Timur. Kedua wilayah ini terkenal dan populer di media sosial karena memiliki populasi berusia panjang, bahkan beberapa di antaranya berusia lebih dari 100 tahun dan masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari.
Meskipun secara Geografis dan cuacanya berbeda, Kedua Wilayah tersebut memiliki kesamaan satu sama lain. Diantaranya dalam aspek gaya hidup, aktivitas fisik, psikologis, dan sosial-ekonomi lansia di kedua wilayah ini yang berkontribusi pada panjang usia yang sehat dan aktif.
Lansia Aktif, Produktif dan Bahagia
Prof. Dante Saksono menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang berkontribusi dalam penelitian ini. Menurutnya, penelitian ini dapat menambah wawasan tentang kesehatan lanjut usia, terutama mengenai bagaimana meningkatkan kualitas hidup hingga usia lanjut.
“Hasil penelitian yang diseminasikan hari ini akan sangat bermanfaat bagi kami dan akan mendukung kami dalam memformulasikan kebijakan untuk mewujudkan Lansia Indonesia yang tidak hanya panjang umurnya, namun menjadi Lansia yang sehat, mandiri, aktif, dan produktif,” ucap Dante.
Penelitian ini ditujukan sebagai sebuah gambaran dari lansia sehat yang mampu hidup lebih dari 90 tahun lamanya. Dengan demikian, kata Prof. Dante, hal ini dapat menjadi contoh potensial untuk masa depan yang memberikan gambaran bahwa proses penuaan yang sehat bukan sekadar keniscayaan. (Aye/Sg)
Comments 1