Type to search

Kesehatan

Gaes !!! Infeksi Campak Dunia Naik 10 Juta Kasus, WHO Ungkap Penyebabnya

Share
WHO ungkap, Kasus infeksi campak di tahun 2023 mengalami lonjakan dengan lebih dari 10 juta kasus tercatat secara global.

SUARAGONG.COM – Kasus infeksi campak pada tahun 2023 mengalami lonjakan signifikan, dengan lebih dari 10 juta kasus tercatat secara global. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 20 persen dibandingkan dengan tahun 2022. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC). Dalam laporan terbaru mereka menyebutkan bahwa kesenjangan cakupan vaksinasi di seluruh dunia menjadi faktor utama penyebab lonjakan tersebut.

Laporan WHO: 10,3 Juta Kasus Campak di 2023 dari 57 Negara

Laporan yang dipublikasikan oleh WHO dan CDC pada Jumat (15/11/2024) menyebutkan bahwa 10,3 juta kasus campak tercatat pada 2023. Dengan 57 negara dilaporkan mengalami wabah besar. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 36 negara yang terjangkit pada 2022. Penyebab utama dari peningkatan kasus ini adalah kesenjangan global dalam cakupan vaksinasi.

Pada laporan tersebut, WHO dan CDC mengungkapkan bahwa seluruh wilayah dunia. Kecuali Amerika, terkena dampak wabah campak, dengan hampir separuh dari wabah besar terjadi di Afrika. Virus campak, yang dapat menyebabkan ruam, demam, dan komplikasi parah. Diperkirakan telah menyebabkan 107.500 kematian pada tahun 2023. Sebagian besar korban jiwa adalah anak-anak di bawah lima tahun.

Vaksin Campak

Meskipun vaksin campak efektif dalam mencegah wabah, cakupan vaksinasi pada 2022 dan 2023 masih jauh dari target yang disarankan. Idealnya, cakupan vaksin campak harus mencapai 95 persen dengan dua dosis vaksin. Namun pada 2023, hanya 83 persen anak-anak di seluruh dunia yang menerima dosis pertama vaksin campak. Dan lebih lagi hanya 74 persen yang menerima dosis kedua. Angka ini menurun dibandingkan dengan 86 persen sebelum pandemi.

WHO dan CDC mengingatkan bahwa target global untuk menghilangkan campak sebagai ancaman endemik pada 2030 kini terancam. Hingga akhir 2023, 82 negara telah berhasil mencapai atau mempertahankan eliminasi campak. Termasuk Brasil, dan seluruh wilayah Amerika telah bebas dari endemik campak.

WHO Mendesak Negara-Negara untuk Berikan 2 Dosis Vaksin

Untuk menanggulangi penyebaran campak, WHO dan CDC mendesak negara-negara, terutama di kawasan Afrika, Mediterania Timur, dan wilayah yang terdampak konflik, untuk memberikan dua dosis vaksin campak kepada semua anak. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menekankan bahwa vaksin campak telah menyelamatkan lebih banyak nyawa dibandingkan vaksin lainnya dalam 50 tahun terakhir.

“Untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa dan mencegah virus ini membahayakan mereka yang paling rentan, kita harus berinvestasi dalam imunisasi bagi semua orang, di mana pun mereka tinggal,” ujar Tedros.

Sementara itu, Direktur CDC, Mandy Cohen, mengingatkan bahwa vaksin campak adalah metode perlindungan terbaik terhadap virus ini, dan akses untuk mendapatkan vaksin harus ditingkatkan di seluruh dunia. (Aye/Sg)

Baca Juga : Gaes !!! WHO Peringati Gigitan Ular Berbisa Meningkat Akibat Banjir dan Perubahan Iklim

Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *