Probolinggo, Suara Gong
Lia Afif, Desainer Busana Muslim Ternama asal Surabaya, mengajak kolaborasi Pembatik lokal menyulap menjadi busana muslim yang anggun.
Perempuan berparas cantik itu beralasan, memilih Batik lokal Kota yang berjuluk “Angin, Mangga, dan Anggur (Bayuangga) dikenal dengan kainnya yang halus.Selain kelebihan perpaduan warnanya sangat indah, serta corak motifnya sangat cantik.
Hasil kolaborasi bersama UMKM Batik akan diboyong ke Jakarta untuk mengikuti JF3 Fashion Festival 2023 pada 22 Juli mendatang.”Kami telah mendesain dan membuat 15 busana batik muslim. Seluruhnya menggunakan kain batik dari pengrajin UMKM Kota Probolinggo,”ujar Lia Afif, Jumat (07/07/2023).
Baca Juga : Gaes !!! Hujan Lebat, Sungai Meluap, Tiga Dusun Terendam
Lia Afif mengaku, sebelum dibawa ke JF3 Fashion Festival, sebagian karya akan ditampilkan saat acara Kemilau Batik Kota Probolinggo, Sabtu (08/07/2023). Bersama dengan karya 10 finalis Lomba Desain Busana Batik Muslim yang digelar oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan (DKUMP) Kota Probolinggo.Apalagi ini pertama kalinya menjalin kolaborasi dengan UMKM batik binaan Pemkot Probolinggo. Bahkan, telah memilih 3 pengrajin batik untuk diajak bekerja sama.
” Pilihannya didasarkan pada tema yang akan diusung di festival nanti, yakni batik nuansa warna alam. Kalau Kota Probolinggo punya seperti ini keren banget, jadi dengan motif-motifnya yang unik, saya bisa padu-padan dari 15 koleksi dengan warna warna berbeda,”tandasnya.
Desainer berparas cantik ini tidak hanya mengajak kolaborasi pengrajin lokal batik saja, namun, juga turut serta menjadi juri pada kompetisi Desain Busana Batik Muslim untuk pesta yang digelar pemkot.Sekaligus memberikan pelatihan bagi 10 finalis terpilih guna menyiapkan karyanya ditampilkan pada gelaran Kemilau Batik Kota Probolinggo.
“Saya berpesan agar UMKM Kota Probolinggo agar selalu berkreasi menghasilkan karya yang memiliki ciri khas. Menciptakan yang kira-kira ini loh trade mark-nya kami, jangan serta merta ambil ini ambil ini, dia harus punya khas sendiri,” pesan Lia Afif.
Mujiono, salah satu pembatik Kota Probolinggo yang diajak berkolaborasi mengatakan, sangat senang batik kreasinya dipilih oleh Lia Afif. Sesuai permintaan desainer, dirinya telah menyiapkan kain batik dengan warna soft yang dibuat dari pewarna alami.
“Untuk saat ini yang dipilih oleh Ibu Lia Afif yaitu batik-batik yang warnanya cenderung soft, sehingga kita ambilkan dari pewarnaan alam yaitu natural dyes dari daun-daun, dari kulit dari akar pohon,” jelas pemilik Galeri Batik Larasati itu.Merespon hal itu, Kepala DKUMP Fitriawati mengatakan, batik Probolinggo tidak kalah dengan batik dari daerah lainnya. Untuk itu, perlu adanya kolaborasi guna dipromosikan hingga level internasional.
“Batik kita ini perlu dikenalkan ke dunia nasional kalau perlu ke internasional, jadi ini perlu untuk dipromosikan. Upaya yang dilakukan bekerja sama dengan satu desainer ternama Lia Alif, dan nanti hasil rancangannya akan ditampilkan di kegiatan JF3 Fashion Festival tanggal 22 Juli,”pungkasnya.(hud/man)