yaSUARAGONG.COM – Festival Iraw Tengkayu kembali digelar di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, pada 5–6 Oktober 2024. Perayaan budaya yang ke-13 ini menjadi ajang penting untuk melestarikan tradisi suku Tidung, salah satu suku asli di wilayah tersebut. Dengan tema “Merawat Kebangsaan, Merawat Wisata Budaya yang Berkelanjutan,” festival ini menyajikan berbagai ritual adat, seni budaya, dan filosofi kehidupan yang mendalam.
Makna Iraw Tengkayu
Dalam bahasa suku Tidung, “Iraw” berarti perayaan, sementara “Tengkayu” merujuk pada pulau kecil yang dikelilingi laut, seperti Pulau Tarakan, tempat suku Tidung bermukim. Festival ini menjadi simbol rasa syukur atas hasil panen dan hubungan harmonis dengan leluhur.
Tradisi Padaw Tuju Dulung
Salah satu ritual ikonik festival adalah Parade Padaw Tuju Dulung, yang menghadirkan perahu hias berstruktur tujuh tingkat, melambangkan hari dalam seminggu dan filosofi perjalanan kehidupan manusia. Perahu ini diarak keliling kota sebelum dihanyutkan ke laut sebagai wujud syukur dan penghormatan kepada leluhur.
Festival dimulai dengan Pekan Kebudayaan Daerah selama lima hari, menampilkan tarian tradisional, pawai budaya, dan lomba permainan rakyat. Kegiatan ini melibatkan pelajar, komunitas budaya, hingga instansi pemerintah. Puncaknya, tarian kolosal melibatkan 250 penari muda yang memukau penonton dengan gerakan penuh semangat dan harmoni.
Daya Tarik Wisata
Festival Iraw Tengkayu tidak hanya mempererat solidaritas masyarakat lokal, tetapi juga menjadi magnet bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Keindahan tradisi, pesan filosofi, dan kemeriahan acara menjadikan festival ini salah satu destinasi budaya unggulan di Indonesia.
Dengan filosofi mendalam dan kekayaan tradisi, Iraw Tengkayu membuktikan bahwa suku Tidung tak hanya menjaga budaya mereka, tetapi juga berkontribusi pada kekayaan budaya nusantara. (Aye/sg).
Baca Juga: Gaes !!! Festival Gandrung Sewu: Merayakan Budaya Magis dan Keindahan Banyuwangi