Batu, Suara Gong. Meskipun tercatat sebagai jalur protokol. Tapi kawasan Jl. Ir Soekarno tercatat sebagai penyumbang angka kecelakan tertinggi di Kota Batu. Hal itu akibat dari jalan yang bergelombang dan lampu temaram. Hal ini dibuktikan dengan adanya 192 kecelakaan yang terjadi sepanjang 2023, 15 kecelakaan diantaranya terjadi dikawasan tersebut dan terjadi pada petang hari.
Kanit Gakkum Lantas Polres Kota Batu Henri Setiawan membenarkan jika Jalan Ir Soekarno menjadi langganan kecelakaan dari tahun ke tahun dan bahkan beberapa di antaranya sampai menyebabkan hilangnya nyawa dengan didominasi oleh pengendara motor. “Jadi selain karena ulah pengendara, kondisi jalan yang menurun serta bergelombang menjadi salah satu penyebab kecelakaan. Penerangan jalan yang kurang juga menyebabkan kecelakaan di Ir Soekarno banyak terjadi di petang hingga malam hari dengan rata-rata kecelakaan terjadi mulai pukul 18.00 WIB sampai 21.00 WIB,” katanya.
Baca Juga : Gaes !!! Krisis Air di Sumberoto Landa Separuh Desa, Kapan Hujan Turun?
Oleh sebab itu, pihaknya menghimbau kepada pengguna jalan raya untuk berhati-hati ketika berkendara pada malam hari. Terlebih dikawasan jalan depan Vihara Dhammadipa Arama hingga Indomaret sebelum masuk Desa Pendem yang merupakan area yang paling rawan terjadi kecelakaan karena penerangannya yang minim.
Terpisah, Dosen Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Alik Ansyori Alamsyah mengatakan tekstur jalan yang bergelombang merupakan akibat dari penambalan jalan raya memang biasanya akan ditinggikan. “Hal ini dimaksudkan agar ketika jalan mengalami penurunan akibat dilalui kendaraan, tambalan bisa rata seperti jalan yang lama dan tingkat ketinggian akan disesuaikan dengan volume kendaraan yang lewat,” paparnya.
Jika berkaca dari banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi, hal itu bisa menjadi catatan bagi dinas terkait untuk menurunkan ketinggian. Apabila biasanya tingkat ketinggian di beberapa tambalan mungkin berkisar 3 sampai 4 cm maka bisa disesuaikan menjadi 2 sampai 3 cm saja, karena jalan akibat jalan bergelombang merupakan salah satu kesimpulan dari efek loncatan yang dirasakan para pengguna jalan ketika melewati beberapa tambalan di ruas jalan protokol.
Selain memperhatikan ketinggian tambalan, sarana prasarana penerangan jalan juga harus diperhatikan. “Saya lihat, di depan vihara itu sangat kurang penerangannya sehingga membuat jalan Ir Soekarno berbahaya untuk dilewati pengendara. Mungkin DPUPR atau Dinas Bina Marga Provinsi Jatim bisa memperhatikan hal tersebut agar kecelakaan dikawasan tersebut bisa ditekan hingga sedemikian rupa,” tandasnya. (rul/man)