Batu, Suara Gong
Tempat wisata bukan hanya menyiapkan fasilitas menarik agar banyak dikunjungi wisatawan, akan tetapi ditentukan oleh banyak hal. Mulai dari fasilitas, sumber daya manusia, pelayanan, produk dan siste, manajemen. Jika itu semua terpenuhi, maka tempat wisata itu bisa dinyatakan aman, nyaman dan layak untuk dikunjungi, baru bisa dinyatakan kredibilitasnya.
Kedua tempat wisata di Kota Batu, Jawa Timur ini meraih sertifikasi dengan predikat Grade A. Kedua tempat wisata itu adalah Jatim Park 3 dan Batu Night Spectacular (BNS). Kedua tempat wisata itu berada di bawah naungan Jatim Park Group.
Hasil sertifikasi tersebut diungkapkan oleh Lembaga Sertifikasi Usaha Lintas Sertifindo Unggul yang ditunjuk oleh Kemenparekraf. Mereka meraih sertifikasi itu untuk kategori tempat rekreasi dan arena permainan.
Pimpinan Asesor LSU, Ihsan Averroes mengatakan jika kedua tempat wisata itu dinyatakan memenuhi standar. Ada 5 unsur yang dinilai yakni aspek Fasilitas, Sumber Daya Manusia, Pelayanan, Produk dan Sistem Manajemen.
“Mulai dari produk, manajerial, sarpras, struktur organisasi hingga SDM telah kami nyatakan lengkap dan memenuhi standar usaha. Termasuk dari aspek standar kesehatan dan keselamatan kerja (K3),” ungkap Ihsan, Selasa (12/12/2023).
Hanya saja, imbuh Ihsan, ada beberapa saja yang bersifat rekomendasi dan saran untuk perbaikan di aspek kelengkapan prosedur hingga kerapian ruang. Namun, aspek itu masih dapat dievaluasi dalam waktu dekat.
Baca Juga: Gaes!!! KPPS Perlu Jaminan Sosial
“Saran ini sifatnya masih bisa dievaluasi untuk diterapkan secara konsisten, termasuk kesediaan Jatim Park Group dalam menerapkan aspek K3 lebih tegas lagi pada pengunjung,” jelasnya. Sertifikasi ini penting agar kredibilitas pengelola wisata dalam menjamin pelayanan dan kenyamanan pengunjung terjaga secara optimal. Dengan begitu, pengunjung akan merasa aman dan nyaman saat berkunjung.
Dirut Jatim Park 3, Suryo Widodo menuturkan jika sertifikasi ini menjadi bagian dari komitmen JTP dalam memajukan industri pariwisata di Kota Batu. Tanpa sertifikasi, pengelola wisata tidak akan tahu dan belajar tentang manajemen pengelolaan wisata.
“Dengan adanya sertifikasi ini, kita jadi merasa gak benar sendiri. Jadi kita ada acuan dan standar tertentu. Oh ternyata ada manejemen mutu yang harus kita lakukan, aksesibilitas difabel dan lain-lain. Ini membuat kita terus belajar jadi lebih baik,” kata Suryo.
Selama ini, pihaknya juga tidak tahu-menahu soal standar tempat rekreasi ini karena memang belum ada diatur oleh Pemkot Batu. Seperti halnya Perda Gedung dan Bangunan, Perda Standarisasi dan lain sebagainya.
Komitmen dalam memenuhi standar usaha wisata ini kata Suryo bahkan sudah dilakukan sejak lama. JTP 1 menjadi tempat wisata pertama mereka yang telah mendapat sertifikasi. Raihan sertifikasi Grade A pada JTP 3 dan BNS ini menjadi penyempurna layanan terhadap wisatawan.
Kendati begitu, lanjut Suryo, masih ada sejumlah aspek yang perlu ditindaklanjuti dalam waktu dekat. Seperti SOP keamanan untuk pengunjung. Dalam hal ini, juga memerlukan kesadaran pengunjung. “Untuk SOP pengunjung ini nanti akan kita pertegas lagi untuk meminimalisir resiko, meski keamanan arena bermain dan rekreasi kita sudah layak. Tapi, kami tetap akan berupaya melengkapi semuanya,” (prosedur),” tegasnya. (mf/man)