Suaragong.com – Pada Sabtu, 7 September 2024, RSD Balung turut serta dalam perayaan Karnaval Budaya Jember Nusantara 2024. Acara ini dimulai dari Kantor Uji KIR yang terletak di Jalan Gajahmada – Kaliwates dan berakhir di Alun-alun Jember. Karnaval ini melibatkan seluruh unsur pemerintahan Kabupaten Jember, termasuk Bupati, Wakil Bupati, Sekda, serta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Jember, dan tentunya RSD Balung, bersama dengan masyarakat luas dari berbagai lapisan.
Perayaan HUT RI
Indonesia dikenal dengan keanekaragaman tradisi dan budaya yang sangat kaya. Mempelajari semua budaya sekaligus mungkin terasa menantang, namun perayaan karnaval budaya dapat menjadi sarana yang efektif untuk mempelajarinya. Karnaval budaya berfungsi sebagai jendela untuk mengenal kekayaan tradisi Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Di Indonesia, acara Karnaval Budaya Nusantara ini sering diadakan setiap tahun dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “karnaval” atau “pawai” merujuk pada iringan orang, mobil, dan kendaraan lainnya, sementara “budaya” berarti adat istiadat atau kebudayaan yang telah berkembang. Dengan demikian, karnaval budaya adalah acara yang menampilkan iring-iringan kelompok peserta yang menunjukkan kekayaan adat daerah mereka melalui pakaian, alat musik, permainan, dan hasil bumi.
Partisipasi RSD Balung
Tim RSD Balung, yang terdiri dari direktur, pejabat struktural, dan pejabat fungsional, mengusung tema Adat Bali dari Pulau Dewata Bali. Suku Bali adalah penduduk asli Pulau Bali yang telah mendiami pulau tersebut sejak lama. Dalam bahasa Bali, suku ini dikenal sebagai ‘anak Bali’, ‘wong Bali’, atau ‘krama Bali’. Meskipun mayoritas berada di Pulau Bali, mereka juga tersebar di daerah lain seperti Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Lampung, Bengkulu, dan wilayah transmigrasi lainnya.
Pulau Bali, yang sering disebut Pulau Dewata, terkenal akan keindahan alamnya dan sebagai destinasi wisata utama di Indonesia. Pulau ini memiliki masyarakat yang heterogen, dengan hampir 90% penduduknya beragama Hindu, serta minoritas yang menganut agama Islam, Buddha, dan Kristen. Masyarakat Bali dikenal dengan kebudayaan yang kaya, termasuk seni tari, pertunjukan, dan seni ukir. Aktivitas seni tersebut menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka, meskipun mereka juga menjalani aktivitas lainnya.
Selain itu, suku Bali juga dikenal sebagai peniru ulung dan menganggap aktivitas seni sebagai bentuk persembahan kepada leluhur mereka. Kebudayaan Bali mencakup aliran Hindu Siwa-Buddha, yang merupakan perpaduan unik dari mitologi Pra-Hindu yang diyakini oleh masyarakat Bali, serta masih mempertahankan tradisi animisme.
Baca Juga : Gaes !!! Bawaslu Jember Jamin Transparansi Pilkada
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news