Sukabumi, Suaragong – Gaes !!! Imunisasi merupakan hal yang penting. Terutama untuk menjaga dan membentuk kekebalan tubuh agar tidak mudah terinfeksi virus penyebab penyakit. Terlebih lagi pada bayi dan balita. Namun berkaitan dengan Imunisasi ini kementerian kesehatan RI (Kemenkes) mendapati sebuah laporan. Dimana terdapat Seorang Bayi Laki-laki sukabumi yang dikabarkan meninggal usai beberapa jam menerima Imunisasi. Laporan Seorang Bayi yang meninggal di Sukabumi usai Imunisasi ini, turut menjadi Perhatian dari kemenkes berserta masyarakat. Diketahui baahwa jenis Imunisasi yang diberikan antaranya : Bacille Calmette-Guerin (BCG) untuk penyakit tuberkulosis (TB), Difteri-Pertusis-Tetanus-Hepatitis B-Haemophilus Influenzae Type B (DPT-HB-Hib), Polio tetes dan Rotavirus untuk pencegahan diare.
Penyelidikan
Kasus kematian Bayi setelah imunisasi yang ada di daerah Sukabumi, jawa barat tersebut pun berlanjut kepada penyelidikan. Dimana Tim Penyelidik melakukan investigasi lalu menemukan kondisi sebenarnya dari si bayi. Antaranya sang bayi lahir dengan bantuan bidan dan sudah mendapatkan vitamin K juga vaksin hepatitis B. Diketahui juga bayi tersebut hampir 3 bulan ini tidak pernah dibawa ke Puskesmas. Ia baru kembali dibawa oleh orangtuanya saat berusia 2 bulan 28 hari ke Posyandu untuk imunisasi.
Pada Acara Imunisasi di Posyandu itu memberikan imunisasi ganda, yaitu pemberian vaksin lebih dari satu jenis vaksin dalam sekali kunjungan. Imunisasi itulah yang diberikan oleh tenaga kesehatan terhadap bayi MKA. Hal ini 4 jenis vaksin (BCG, DPT-HB-Hib, Polio, Rotavirus) untuk melengkapi status imunisasinya dan mengejar imunisasi yang belum didapatkan.
Keterangan Kegiatan Imunisasi
Pada saat di Posyandu, terdapat 18 anak yang Mendapatkan Imunisasi dan 3 diantaranya mendapatkan 4 jenis imunisasi seperti Korban Bayi MKA. Kondisi kesemuanya hingga kini masih sehat dan tidak menimbulkan gejala lain.
Namun sayangnya, Kepada Bayi MKA mengalami kondisi yang lain. Dimana Bayi mulai melemah dan tidak normal. Setelah itu orang tua dari bayipun segera membawa kepuskesmas terkait yang kemudian dilarikan kerumah sakit. “Pertolongan pertama diberikan karena petugas imunisasi langsung datang ke rumah almarhum dan membawa ke rumah sakit untuk memberikan pertolongan lanjutan,” Jelas Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, dr, SpAK, MM, Ketua Komda KIPI Jawa Barat.
Korban ” Bayi MKA
Sayang Sekali, Bayi MKA tidak bisa terselamatkan dan meninggal saat perjalanan ke rumah sakit. Peristiwa meninggalnya bayi ini dilaporkan pada 11 Juni 2024. Selain itu pihaknya orang tua korban menginginkan tindakan lebih lanjut beserta penyelidikan terkait kasus meninggalnya anak mereka.
Lebih lanjut lagi, untuk autopsi pihak keluarga tidak berkenan serta menerima kematian anak mereka beserta tuntutan pada pihak kepolisian dan kejaksaan. Tetapi Pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI terus menyelidikan dengan mengambil sample imunisasi yang disuntikkan kepada Korban Bayi MKA.
“BPOM juga mengambil sampel vaksin-vaksin yang diberikan kepada almarhum Bayi MKA. Sampel ini untuk dilakukan uji kualitas. Jadi, sedang dilakukan uji kualitas,” Prof Hindra menambahkan.
Penjelasan Pihak Terkait
Pihak Kemenkes menegaskan Jika, Pemeberian suntik imunisasi ganda tetap aman dan tidak membahayakan. Secara lugas dijelaskan oleh Direktur Pengelolaan Imunisasi, Prima Yosephine. Yosephine Mengatakan bahwa pemberian imunisasi secara ganda atau lebih dari satu jenis vaksin sudah direkomendasikan oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
“Imunisasi ganda ini aman dalam satu kali kunjungan,” katanya.
“Pemberian imunisasi kombinasi (lebih dari satu antigen atau satu jenis vaksin) sama aman dan efektifnya dengan imunisasi tunggal,” tambah Prima.
Penjelasan tersebut juga diperkuat dengan informasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat. Data ilmiah menunjukkan, menerima kombinasi vaksin sekaligus tidak menimbulkan masalah kesehatan kronis. Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk melihat dampak pemberian berbagai kombinasi vaksin.
Di Indonesia manfaat imunisasi ganda, antara lain:
- A. Memberikan perlindungan secepat mungkin. Imunisasi diberikan tepat waktu secepat mungkin untuk melindungi anak pada usia yang rentan.
- B. Efisien. Pemberian beberapa imunisasi secara bersamaan mengurangi jumlah kunjungan sehingga orangtua dan anak tidak perlu datang berulang kali ke fasilitas kesehatan.
- C. Mengurangi trauma pada anak. Pemberian imunisasi secara bersamaan mengurangi kecemasan dan rasa sakit pada anak.
- D. Meningkatkan efisiensi dan cakupan. Petugas kesehatan memiliki waktu untuk melakukan imunisasi ke lebih banyak anak, serta program kesehatan lainnya.
(Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik/dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid)
(Aye/Sg)
Comments 1