SUARAGONG.COM – Dalam upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap film Indonesia dan memperkuat literasi perfilman nasional, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia mengumumkan inisiatif strategis untuk memperluas jaringan layar bioskop di berbagai daerah. Melalui kerja sama dengan sektor swasta, termasuk Sam’s Studio, pemerintah akan membuka 51 layar bioskop baru di 17 kabupaten di Pulau Jawa. Program ini tidak hanya bertujuan memberikan ruang lebih besar bagi sineas lokal untuk memamerkan karya mereka, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif daerah.
Strategis Perluas Jaringan Layar Bioskop di Berbagai Daerah
Selain pembangunan bioskop permanen, Kementerian Kebudayaan juga merancang konsep bioskop alternatif dengan memanfaatkan teknologi digital. Solusi ini mencakup layar tancap modern dan bioskop keliling yang dapat menjangkau memperluas jaringan Bioskop di masyarakat di wilayah terpencil. Sekaligus Menciptakan pengalaman sinematik yang inklusif.
“Kami ingin memastikan seluruh masyarakat Indonesia, dari kota hingga pelosok, memiliki kesempatan menikmati karya seni perfilman Indonesia,” ujar Menteri Kebudayaan Dr. Fadli Zon, M.Sc.
Pemerataan Akses Hiburan
Saat ini, Indonesia hanya memiliki 2.145 layar bioskop di 115 kabupaten/kota dari total 514 kabupaten/kota di seluruh negeri. Jumlah ini dinilai tidak cukup untuk melayani populasi sekitar 280 juta jiwa. Kebanyakan bioskop masih terkonsentrasi di kota-kota besar, terutama di Pulau Jawa, meninggalkan kesenjangan akses hiburan bagi masyarakat di daerah.
Dr. Fadli Zon menjelaskan, layar bioskop baru ini akan hadir di kabupaten-kabupaten berikut:
- Jawa Barat: Cibadak, Sukabumi, Cianjur, Subang, Garut, dan Indramayu
- Jawa Tengah: Pemalang, Gombong, Pekalongan, Ungaran, Salatiga, Klaten, dan Solo
- Jawa Timur: Nganjuk, Kediri, Pasuruan, dan Probolinggo
Bioskop tersebut akan mulai beroperasi pada 5 Desember mendatang dan hanya menayangkan film Indonesia, sebagai bentuk dukungan kepada sineas lokal.
Peran Raffi Ahmad dalam Misi Perfilman Nasional
Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, turut mendukung langkah Kementerian Kebudayaan dalam memperluas akses bioskop. Raffi menegaskan pentingnya kolaborasi ini untuk mempercepat pemerataan layar bioskop di Indonesia.
“Bioskop ini bukan hanya ruang menonton film, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi lokal. UMKM akan diberi prioritas untuk terlibat, sehingga dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ungkapnya.
Penambahan layar bioskop ini juga diharapkan menjadi dorongan besar bagi pertumbuhan industri perfilman nasional. Dengan semakin banyaknya ruang untuk menampilkan karya lokal, sineas Indonesia dapat lebih leluasa berkarya dan menjangkau penonton di berbagai daerah.
“Kami optimis, langkah ini tidak hanya mendekatkan film kepada masyarakat tetapi juga memperkuat ekosistem perfilman nasional yang inklusif,” tutup Fadli Zon.
Program ini menjadi sinyal kuat atas komitmen pemerintah dalam memajukan industri kreatif dan menciptakan akses hiburan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. (Aye/Sg)
Baca Juga : Gaes !!! Sam’s Studios: Angin Segar bagi Perfilman Indonesia